Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan (BPBD Sumsel) membutuhkan delapan unit helikopter untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhulta) di wilayah itu.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Selasa, mengatakan banyaknya daerah rawan Karhutla, pihaknya berencana meminta bantuan delapan unit helikopter ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Saat ini permintaan bantuan helikopter sedang berproses ke BNPB RI. BNPB masih mendata penempatan helikopter ini, karena karhutla bukan hanya terjadi di Sumsel akan tetapi juga terjadi di wilayah Sumatera lainnya," katanya.

Ia menjelaskan dari delapan helikopter itu, dua di antaranya dipergunakan untuk berpatroli mengelilingi wilayah Sumsel untuk pencegahan dini karhutla apabila meluas dan mengetahui titik-titik lahan yang terbakar.

Baca juga: BPBD Sumsel mulai bersiap hadapi karhutla, prioritas pada empat daerah

Baca juga: Empat helikopter atasi karhutla Sumsel pulang ke Australia dan Rusia


"Sedangkan, enam unit helikopter lainnya digunakan untuk water bombing untuk antisipasi lahan yang terbakar," ucapnya.

Selain itu, BPBD Sumsel mencatat sebanyak 12 daerah rawan di Sumsel. Namun, dari jumlah itu 3 di antaranya telah menetapkan status siaga darurat karhutla sebagai mitigasi terhadap bencana di Sumsel.

"Melihat kondisi saat puncak kemarau dan berdasarkan tingkat kerawanan di Sumsel, sebanyak 12 daerah yang akan menetapkan siaga darurat karhutla. Akan tetapi, ada tiga daerah di antaranya sudah menetapkan siaga, yakni Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI)," ujarnya.

Ia mengatakan Pemprov Sumsel juga telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Penetapan itu karena sudah mencukupi syarat dua daerah untuk menaikkan status siaga.

Sedangkan, sembilan daerah lain yang rawan karhutla dan masih proses menaikkan status, yaitu Kabupaten Ogan Ilir, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur dan OKU Selatan, Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara) dan Lahat

"Maka, total yang menetapkan status siaga darurat di Sumsel sudah empat Pemda," kata Sudirman.*

Baca juga: Menteri LHK apresiasi penanganan karhutla di Sumsel sudah cukup baik

Baca juga: Kejati Sumsel tangani 29 kasus karhutla perorangan dan korporasi

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2024