Yogyakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAA Paku Alam X menyerahkan penghargaan "Paritrana Award" Tahun 2023 kepada puluhan pelaku dan badan usaha serta pemerintah daerah di provinsi ini yang mempunyai komitmen mendukung program BPJS Ketenagakerjaan.

"Saya berharap dengan Paritrana Award ini dapat memotivasi dan membangun kesadaran akan pentingnya BPJS Ketenagakerjaan. Selanjutnya dapat memperluas cakupan kepesertaan di masa yang akan datang," kata Paku Alam X di sela memberi penghargaan di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.

Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, kata Paku Alam, mempunyai arti penting dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja sehingga negara telah menyusun landasan kebijakan melalui pembentukan Undang-Undang (UU) Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU No 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial meliputi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Atas dasar itu, menurut Wagub DIY, pemberi kerja memiliki peran penting untuk mendaftarkan semua pekerja sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Keaktifan JKN jadi syarat SKCK, tingkatkan kesadaran masyarakat 

"Selamat kepada para pemenang Paritrana Award Tahun 2023. Semoga penghargaan ini dapat meningkatkan peran aktif, kesadaran, serta kepatuhan akan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," kata dia.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DIY dan Jateng Isnavodiar Jatmiko mengatakan Yogyakarta menjadi daerah yang rutin menerima penghargaan Paritrana Award.

Pencapaian itu, menurut dia, adalah hasil nyata dari dukungan Pemda DIY dan pemerintah Kota Yogyakarta serta kabupaten di DIY, yang telah menunjukkan komitmen terhadap program BPJS Ketenagakerjaan.

"Kami merasakan betul, untuk memperluas 'coverage' kepesertaan tidak bisa dilakukan sendiri oleh kami. Komitmen dari pemerintah daerah menjadi aset luar biasa bagi kami untuk mendorong cakupan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di masyarakat," kata dia.

Pemerintah, melalui BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, tidak ingin masyarakat Yogyakarta dengan angka harapan hidup yang tinggi nantinya menjadi masyarakat lansia yang takut dengan masa tuanya, baik karena merasa sendirian, sakit-sakitan, atau bahkan masih harus bekerja di usia senja.

"Ini langkah panjang dan perlu kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan. Saya kira Pemda DIY bisa menjadi contoh, lantaran sudah memikirkan jauh ke depan dengan memberikan dukungan untuk program BPJS Ketenagakerjaan," kata dia.

Baca juga: BPJS Kesehatan tingkatkan pelayanan sebagai tindak lanjut aduan
Baca juga: Tiga daerah di Jateng raih penghargaan terbaik program JKN

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024