Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyampaikan bahwa maraknya permainan judi online (judol) dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai literasi digital dan literasi keuangan. Kemudian mengenai dampak buruk bagi anak yang alergi terhadap susu sapi.

Selain dua berita di atas, masih terdapat beberapa berita lainnya yang tayang pada Selasa (25/06) dan masih layak untuk dibaca kembali. Berikut rangkumannya:
 

Studi: Penyebab judi online, literasi digital dan keuangan rendah

Judi online marak di Indonesia karena literasi digital dan literasi keuangan yang rendah, serta kurangnya ketegasan hukum terhadap pelaku judi online, menurut hasil studi Peneliti Muda Muhammad Nidhal dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS).
 

Preferensi motor listrik konsumen Indonesia menurut survei ALVA

Konsumen di Indonesia umumnya mempertimbangkan desain dan performa kendaraan dalam memilih motor listrik menurut survei yang dilakukan oleh produsen motor listrik ALVA dalam tiga tahun terakhir.
 

Karier bermusik Rossa selama 25 tahun dirangkum dalam film dokumenter

Kisah-kisah inspiratif dan perjuangan penyanyi Rossa selama 25 tahunnya berkarier di industri musik akan terangkum dalam sebuah film dokumenter bertajuk “All Access to Rossa 25 Shining Years.
 

Menparekraf apresiasi upaya musisi melestarikan musik Melayu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi upaya musisi untuk melestarikan musik Melayu.
 

Ini dampak buruk dari alergi susu sapi pada anak

Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K) dari Universitas Padjajaran mengatakan bahwa Alergi Susu Sapi (ASS) dapat memberikan dampak yang sangat bervariasi pada anak.

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2024