Brussel (ANTARA) - Politisi Jerman Ursula von der Leyen siap kembali menjadi presiden Komisi Eropa untuk masa jabatan kedua setelah jajaran pemimpin politik Eropa mencapai konsensus pada Selasa (25/6), lapor beberapa outlet media.

Mengutip para pejabat Uni Eropa (UE), media Politico memaparkan bahwa konsensus tersebut dicapai di antara enam pemimpin UE. Mereka yakni Perdana Menteri (PM) Yunani Kyriakos Mitsotakis, PM Polandia Donald Tusk, PM Spanyol Pedro Sanchez, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan PM Belanda Mark Rutte.
 
Perdana Menteri Portugal Antonio Costa saat itu menyampaikan pidato pada upacara pelantikan pemerintahan baru di istana Ajuda di Lisbon, Portugal, 30 Maret 2022. (ANTARA/Xinhua/Pedro Fiuza)


Keenam pemimpin dari tiga kelompok sentris utama itu juga menyetujui paket kesepakatan yang akan menjadikan mantan perdana menteri Portugal Antonio Costa sebagai presiden Dewan Eropa dan PM Estonia Kaja Kallas sebagai kepala kebijakan luar negeri UE.   

Namun, kesepakatan tersebut juga menuai kritik. Pasalnya, PM Hongaria Viktor Orban melalui platform media sosial X menyatakan ketidaksetujuannya dengan menyebut bahwa kesepakatan itu justru mendorong perpecahan, alih-alih inklusi. "Para pejabat tinggi UE seharusnya mewakili setiap negara anggota, bukan hanya kaum kiri dan liberal!" ujar Orban.

Para pemimpin dari negara-negara anggota UE akan mengesahkan kesepakatan tersebut dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) UE mendatang di Brussel yang akan dibuka pada Kamis (27/6).
 
  Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas menghadiri pertemuan khusus Dewan Eropa di markas besar Uni Eropa di Brussels, Belgia, 30 Mei 2022. (ANTARA/Xinhua/Zheng Huansong)


 Namun, kesepakatan tersebut juga menuai kritik. Pasalnya, PM Hongaria Viktor Orban melalui platform media sosial X menyatakan ketidaksetujuannya dengan menyebut bahwa kesepakatan itu justru mendorong perpecahan, alih-alih inklusi. "Para pejabat tinggi UE seharusnya mewakili setiap negara anggota, bukan hanya kaum kiri dan liberal!" ujar Orban. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2024