Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Bambang Soesatyo berpendapat, keputusan Gita Wirjawan mundur dari jabatan Menteri Perdagangan RI merupakan sikap lari dari tanggung jawab karena banyaknya masalah di kementerian yang ditinggalkannya.

"Dia mencoba untuk lari dari tanggung jawab karena banyak persoalan di Kementerian Perdagangan yang menjadi beban rakyat," ujarnya saat berkunjung ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jakarta, Jumat.

Masalah terakhir yang tengah melanda Kementerian Perdagangan (Kemendag), menurut dia, masuknya beras impor medium umum dari Vietnam ke sejumlah pasar pada Januari 2014, sehingga mengganggu petani lokal.

Selain itu, Bambang yang anggota Komisi III DPR RI menilai, alasan Gita untuk mundur dari jabatan Mendag untuk fokus dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat adalah sebuah nilai tambah pencitraan pribadi.

"Dia mencoba mengambil pencitraan sebagai nilai tambah," katanya.

Saat ditanya pers, apakah Partai Golkar berminat mengisi kekosongan jabatan di kursi Mendag, Bambang berkomentar, hal itu sebagai kebodohan.

"Bodoh kalau Golkar mau menerima tawaran untuk mengisi kekosongan menteri yang tinggal di ujung lagi, dan sudah mau runtuh," katanya.

Ia menimpali, "Kalau ada partai yang mau menerima tawaran jadi menteri, termasuk Golkar, itu bodoh. Itu sama saja memberikan beban kepada partainya untuk menang Pemilu 2014."

Bambang Soesatyo mengemukakan pendapatnya itu berkaitan dengan pernyataan Gita Wirjawan bahwa per 1 Februari 2014 dirinya mundur dari jabatan Mendag karena ingin lebih fokus mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

"Saya mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Menteri Perdagangan," ujarnya dalam jumpa pers sekira lima menit di Kemendag, Jumat pagi ini. (*)

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2014