Denpasar (ANTARA News) - Diam-diam kenaikan ekspor kerajinan tas berbahan baku kulit Bali sangat signifikan, kini senilai 1,43 juta dolar AS selama 10 bulan, periode Januari-Oktober 2013.

Jumlah ini meningkat 75,53 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 815.922,59 dolar AS.

"Demikian pula dari segi volume pengapalan mata dagangan bernilai ekonomis itu naik signifikan, 319,78 persen," kata Kepala Biro Humas Provinsi Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, Bali mengekspor mata dagangan tas sebanyak 369.425 unit selama 10 bulan pertama 2013, meningkat menjadi 1,54 juta unit dalam kurun waktu sama 2013.

Mata dagangan yang dibuat dalam berbagai jenis rancangan unik dan menarik tersebut 38,80 persen di antaranya diserap pasaran Jepang, persentase tertinggi dari 10 negara terbanyak yang menampung hasil industri skala rumah tangga.

Teneng menjelaskan, sisanya diserap Singapura 15,84 persen, Amerika Serikat 6,78 persen, Malaysia 0,41 persen, Australia 4,70 persen, Hong Kong 0,68 persen dan Inggris 0,41 persen.

Selain itu juga menembus pasaran Prancis 5,99 persen, Jerman 3,09 persen, Spanyol 4,53 persen dan sisanya 18,75 persen ke sejumlah negara lainnya di belahan dunia.

Tas salah satu dari enam jenis hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Bali diminati konsumen luar negeri, selain dibeli wisatawan mancanegara saat liburan ke Pulau Dewata.

Tas kulit dikombinasi manik-manik hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali disenangi semua golongan umur di berbagai negara belahan dunia.

"Aneka jenis tas dan sepatu dari bahan baku kulit itu juga dipajang penjual toko cindera mata di sebagian besar objek wisata di Pulau Dewata, selain dijual toko oleh-oleh yang bertebaran di Denpasar," ujar Teneng.

Pewarta: I Ketut Sutika
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2014