Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta  memperbanyak Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) untuk mengidentifikasi sumber polusi udara di Jakarta sehingga penanganan masalah tersebut bisa maksimal.

"Kami optimis bisa terus memperbaiki kualitas udara demi kesehatan dan kenyamanan seluruh warga Jakarta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, dalam jangka panjang, DLH DKI Jakarta akan meningkatkan jumlah titik pemantauan kualitas udara di seluruh wilayah Jakarta.

Data dari pemantauan tersebut, kata Asep, akan digunakan untuk mengidentifikasi sumber utama polusi dan mengambil tindakan yang lebih efektif.

Baca juga: BPBD bersama BMKG memodifikasi cuaca Jakarta

DLH DKI menyebutkan hingga saat ini sudah terdapat 31 unit SPKU di DKI Jakarta yang disebar di beberapa titik di antaranya Bundaran HI, Kelapa Gading, Cilangkap, Penjaringan, Kota Tua dan lain sebagainya.

Selain itu, warga Jakarta diharapkan dapat terus mendukung inisiatif pemerintah dengan tetap menggunakan transportasi umum dan menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membakar sampah di tempat terbuka.

Dengan kerja sama semua pihak, udara Jakarta yang lebih bersih bukan lagi impian tetapi kenyataan yang bisa dicapai.

Baca juga: Di HUT Ke-497, kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia

Asep berharap kondisi ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dengan sejumlah langkah strategis yang pihaknya saat ini sedang laksanakan.

"Kami terus menggalakkan penggunaan transportasi umum, memperketat pengawasan dan penegakan hukum terhadap industri serta melanjutkan pembatasan kendaraan dengan skema ganjil genap," katanya.

Selain itu, uji emisi kendaraan dan rekayasa cuaca juga akan terus dioptimalkan untuk menjaga kualitas udara Jakarta.

Pada Rabu sore jam 17.00 WIB kualitas udara Jakarta menurut situs pemantau udara IQAir berada pada peringkat ke-26 dunia dengan Indeks Kualitas Udara di angka 69 atau masuk kategori sedang.
 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024