Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) dalam melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar.
 
Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM) Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan fokus untuk peningkatan SDM adalah dengan menjadikan anak-anak sebagai pemelajar sepanjang hayat agar adaptif dan mampu bersaing di era globalisasi.
 
“Kita harus bisa menjadikan anak-anak kita sebagai pemelajar sepanjang hayat. Teknologi akan terus berkembang dan menggantikan banyak hal, tetapi jika teknologi hilang, seorang pemelajar masih bisa belajar lagi,” ujar Iwan saat kunjungan kerja ke Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulbar, Rabu.
 
Menurut dia, pembangunan masa depan suatu bangsa adalah pembangunan kolektif manusia. Melalui Gerakan Merdeka Belajar, Kemendikbudristek telah melakukan berbagai perubahan yang signifikan khususnya di bidang pendidikan, mulai dari menyiapkan pemimpin perubahan lewat Pendidikan Guru Penggerak, rekrutmen guru Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga transformasi digital untuk membantu mendampingi pemerintah daerah mencetak SDM terbaik.

Baca juga: Kemendikbudristek: Gerakan Merdeka Belajar milik masyarakat  
 
“Kita punya mimpi Sulawesi Barat dan semua pemda semakin melesat. Tentunya dengan SDM yang baik, mimpi tersebut bisa tercapai. Putra putri daerah harus kita majukan dan kuncinya yaitu di pendidikan. Karena, sehebat apapun visi misi kepala daerah tetapi tanpa SDM yang menjalankan akan menjadi percuma,” ujarnya.
 
Ia menambahkan bahwa ada banyak contoh negara yang memiliki sumber daya alam (SDA) terbatas, namun tetap bisa maju karena ditopang oleh SDM-nya yang kuat.
 
“Melalui Merdeka Belajar kita ingin membantu daerah dengan sebaik-baiknya untuk memajukan potensi anak-anak kita khususnya di Sulbar,” katanya.
 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Tengah Busdir mengatakan pihaknya sepakat bahwa yang menjadi fokus utama dalam transformasi adalah meningkatkan kualitas SDM.

Baca juga: Nadiem: Gerakan Merdeka Belajar upaya majukan pendidikan RI
 
“Mau sehebat apapun kurikulum yang kita punya, secanggih apapun aplikasi atau perangkat yang digunakan para pendidik, kalau tidak kita tingkatkan kompetensi dan kualitas guru maka implementasinya tidak akan maksimal,” ujarnya.
 
Senada dengan Busdir, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mamuju Murniani mengatakan pemerintah di daerahnya serius dalam mendukung gerakan Merdeka Belajar. Menurut dia, hal tersebut adalah praktik baik yang perlu dilanjutkan inisiatifnya ke depan.
 
“Pemerintah kami menganggarkan 20 persen dari APBD untuk memajukan pendidikan. Kami juga mengadakan pelatihan untuk para guru karena kami senang dengan Kurikulum Merdeka, dengan episode-episode yang sudah kita lalui. Jika ini terus berlanjut dan tidak berganti tentunya akan memberikan kesempatan pada guru dan murid untuk betul-betul bisa memanfaatkan dengan baik kurikulum ini,” katanya.
 
Sementara itu, dukungan Pemkab Polewali Mandar terhadap Merdeka Belajar turut dibuktikan dengan mengangkat 43 guru penggerak menjadi kepala sekolah dan 15 guru penggerak menjadi pengawas sekolah serta mendukung dan memberdayakan komunitas guru penggerak untuk meningkatkan kapasitas guru-guru Polewali Mandar di 16 kecamatan.

Baca juga: Nadiem: Merdeka Belajar upaya kembalikan marwah pendidikan RI
 
Sebagaimana diketahui, Merdeka Belajar merupakan gerakan bersama untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan, mutu pendidikan sehingga sumber daya manusia yang unggul melalui Profil Pelajar Pancasila dapat terwujud.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024