New York (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menggelontorkan hampir 200 miliar dolar AS untuk sekolah-sekolah di AS dalam beberapa tahun terakhir guna membantu mengatasi tantangan pembelajaran di era COVID-19, namun dana tersebut tidak mencapai hasil sebesar yang diharapkan, ungkap dua studi terkait yang dirilis pada Rabu (26/6).

"Dampak keseluruhan dari dana federal itu tidak terlalu besar, dan sisa dana yang ada tidak akan cukup untuk mengembalikan siswa ke kondisi sebelum pandemi, demikian menurut perkiraan para peneliti," papar The Wall Street Journal dalam sebuah laporan tentang temuan tersebut, yang dipublikasikan ketika dana itu hampir habis dan beberapa sekolah memangkas program pemulihan akademis.

Bantuan sekolah tampaknya mendorong sebagian pemulihan akademis, dengan sekolah-sekolah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi menerima bantuan terbanyak dan dorongan terbesar, kata para peneliti.

"Dana pandemi tersebut membantu pemulihan, namun pemulihannya tidak akan tuntas," ujar Tom Kane, seorang profesor dari Universitas Harvard sekaligus rekan penulis di salah satu studi baru tersebut, sebagaimana dikutip dalam laporan.

Salah satu dari kedua studi tersebut dilakukan oleh tim peneliti dari universitas Harvard, Stanford, dan Dartmouth, sedangkan studi lainnya dilakukan oleh para peneliti di Universitas Washington. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
COPYRIGHT © ANTARA 2024