Palangka Raya (ANTARA) -
Bulog menyatakan telah berhasil menyerap sekitar 12.000 ton hasil pertanian di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dari berbagai lokasi penghasil atau lumbung pangan di daerah ini.
 
"12 ribu ton yang kami telah serap untuk 2024 dan telah disalurkan juga kepada berbagai pihak," kata Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi, di Palangka Raya, Kamis.
 
Dia menjelaskan penyerapan hasil pertanian di Kalteng dilakukan sesuai standar ketentuan, di antaranya penerapan kebijakan yang cukup disiplin yakni tentang kadar air.
 
"Kami kalau masalah broken bisa ditolerir, masalah lain masih bisa. Tapi untuk kadar air, mohon maaf, kami minta kepada teman-teman daerah disiplin, harus sesuai ketentuan yaitu kurang dari 14-15 persen," ujarnya pula.
Baca juga: Bapanas monitoring peredaran beras SPHP di Kalimantan Tengah
 
Karena kalau tidak, dia memaparkan, seperti yang sebelumnya dicontohkan Pak Presiden beras yang hitam atau semacamnya, itu adalah karena basah. Oleh karenanya dalam melakukan penyerapan hasil pertanian di lapangan, Bulog melakukannya secara disiplin sesuai ketentuan untuk menjaga kualitas beras.
 
Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalteng Budi Cahyanto menambahkan, penyerapan hasil pertanian yang pihaknya lakukan di antaranya meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan, Kapuas maupun Pulang Pisau.
 
"Jadi semua daerah produsen kami ambil. Kami kan memiliki program bersama pemerintah provinsi untuk beras daerah, di sini kami prioritasnya nyerapnya yang lokal," ujarnya lagi.
 
Adapun berkaitan fleksibilitas harga pembelian oleh Bulog untuk beras di depan gudang Bulog yakni Rp11 ribu per kilogram, gabah kering giling di depan gudang Bulog Rp7.400 per kilogram, serta gabah kering panen di tingkat petani Rp6.000 per kilogram.
Baca juga: Bulog Kalteng: Stok gula dan minyak goreng aman untuk hadapi HBKN
Baca juga: Presiden pastikan beras bantuan warga Palangka Raya dalam kondisi baik

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024