Jakarta (ANTARA) - PT Bank Capital Indonesia Tbk fokus untuk meningkatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada tahun ini melalui kredit pensiunan yang akan menjadi salah satu tulang punggung kinerja kredit perseroan.

“Tahun ini kita lebih banyak mungkin akan fokus pertumbuhan itu di sisi pensiunan, kredit-kredit pensiun. Itu mungkin yang salah satu jadi backbone-nya kita juga nanti di 2024 ini yang sedang berjalan,” kata Direktur Utama Bank Capital Kurniawan Halim saat public expose di Jakarta, Kamis.

Kurniawan menilai, segmen pensiunan relatif lebih aman dan stabil dengan tujuan pembiayaan yang lebih jelas. Selain itu, captive market segmen ini juga sudah terbentuk sehingga dinilai menjadi peluang yang baik bagi perseroan.

Meski begitu, Bank Capital juga tetap berfokus pada penyaluran kredit-kredit yang bersifat produktif yang dapat memberikan nilai lebih bagi perseroan untuk menunjang pendapatan selain dari fee base income.

Dari sisi pendanaan, Kurniawan mengatakan Bank Capital tetap berfokus pada dana-dana murah yang berasal dari nasabah ritel. Bank juga berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada deposan-deposan inti yang memiliki dana cukup besar.

“Untuk estimasi laporan keuangan di bulan Juni ini (kuartal II 2024), kita berharap tetap melanjutkan dari yang pertama (kuartal I 2024), agar terus sustain untuk bisa tumbuh terus, malah lebih baik lagi. Tapi mungkin karena terkait dengan kondisi suku bunga, pasti cost of fund (CoF) kita akan berubah sedikit, penyesuaian saja,” kata Kurniawan.

Adapun Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Capital pada Kamis telah menyepakati tidak adanya pembagian dividen untuk tahun buku 2023 karena laba bersih akan digunakan untuk memperkuat modal perusahaan.

Sepanjang kuartal I 2024, bank berkode saham BACA ini telah menyalurkan kredit sebesar Rp7,27 triliun atau tumbuh 131,5 persen yoy dari periode yang sama sebelumnya di tahun 2023 yang sebesar Rp3,14 triliun.

Bank Capital membukukan total aset sebesar Rp19,86 triliun per akhir Maret 2024, turun 7,06 persen yoy dari sebelumnya Rp21,37 triliun di akhir Maret 2023.

Bank ini juga mencatatkan penurunan aset di sepanjang tahun 2023, dari Rp20,63 triliun di tahun 2022 menjadi Rp19,26 triliun di tahun 2023. Menurut perseroan, penyesuaian total aset bank ini sejalan dengan strategi manajemen dalam rangka menyeimbangkan dana pihak ketiga (DPK) dengan pertumbuhan kredit yang diberikan.

Dari sisi pendanaan, pada kuartal I 2024, dana pihak ketiga (DPK) Bank Capital mencapai Rp14,36 triliun atau turun 6,57 persen dibandingkan kuartal I 2023 yang sebesar Rp15,37 triliun.

Dari sisi profitabilitas, Bank Capital meraup laba bersih Rp12,61 miliar di kuartal I 2024. Perolehan laba ini tumbuh 98,89 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 yang sebesar Rp6,34 miliar.

Perseroan menyampaikan, Bank Capital senantiasa menjaga kualitas kredit yang tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) gross dan NPL net per akhir Maret 2024 masing-masing di level 0,07 persen dan 0,00 persen.

Pada periode yang sama, loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 50,66 persen. Kemudian, return on assets (ROA) dan resturn on equity (ROE) masing-masing sebesar 0,33 persen dan 1,52 persen. Adapun rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) tercatat sebesar 97,85 persen.

Secara umum, catat perseroan, tingkat kecukupan modal masih berada di atas batas minimum yang ditetapkan oleh regulator perbankan. Per akhir Maret 2024, capital adequacy ratio (CAR) Bank Capital tercatat sebesar 33,90 persen.

Baca juga: Bank Capital penuhi POJK Modal Bank Umum
Baca juga: Mandiri Capital bangun kemitraan startup dan unit usaha Mandiri Group

 

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024