Urumqi (ANTARA) - Para pebisnis dari berbagai belahan dunia telah berkumpul di Xinjiang, China barat laut, memamerkan produk-produk unggulan seperti wine Prancis, kopi Serbia, cokelat Australia, dan genderang Ghana.

China-Eurasia Expo ke-8, yang diselenggarakan di Xinjiang International Convention and Exhibition Center di kaki Pegunungan Tianshan, resmi dibuka pada Rabu (26/6) di Urumqi, Ibu Kota Daerah Otonom Uighur Xinjiang.

Mengusung tema "Peluang Baru Jalur Sutra, Vitalitas Baru untuk Kerja Sama Eurasia" (New Opportunities of Silk Road, New Vitality for Eurasian Cooperation), pameran tersebut akan berlangsung hingga Minggu (30/6). Pameran ini sukses menarik 1.900 lebih peserta dari 50 negara dan kawasan, serta organisasi internasional, serta menampilkan lebih dari 6.000 varietas produk.

"Ini adalah kali pertama kami berpartisipasi dalam China-Eurasia Expo, dan kami berharap dapat mencapai hasil yang baik di Xinjiang," kata partisipan Nebojsa Terzic di Paviliun Serbia. Dia percaya bahwa acara ini akan semakin meningkatkan minat konsumen China terhadap produk-produk berkualitas tinggi dari Serbia.

Menempati area seluas 140.000 meter persegi, China-Eurasia Expo edisi tahun ini memiliki empat zona ekshibisi utama yang mencakup kerja sama investasi, pameran internasional, industri khusus, dan manufaktur peralatan.

"Kami telah membawa beberapa barang pameran, termasuk mesin konstruksi ringan, lift konstruksi yang dapat didaur ulang, dan kokpit simulasi tower crane 5G," ujar Zhang Heng, Manajer Umum China Construction Third Engineering Bureau Group Co. Ltd. cabang Xinjiang.

Mengaitkan ekspansi mereka yang pesat ke luar negeri dengan pendalaman Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, Zhang mengharapkan lebih banyak kolaborasi dengan klien dari luar negeri.

"Kami sudah hampir menyelesaikan sebuah proyek di Kazakhstan," katanya.

Pameran tahun ini juga membuka paviliun khusus untuk Zona Perdagangan Bebas Percontohan (Free Trade Zone/FTZ) China (Xinjiang), yang bertujuan untuk memamerkan elemen-elemen unik, kemajuan, dan pencapaian di tiga area di Urumqi, Kashgar, dan Horgos.

Sebagai FTZ percontohan pertama di wilayah perbatasan barat laut China, FTZ Xinjiang resmi berdiri pada November 2023. Sejak saat itu, FTZ tersebut telah melakukan sederet inisiatif reformasi yang menandai awal baik untuk pengembangannya.

Dari Januari hingga April tahun ini, total volume impor dan ekspor FTZ Xinjiang mencapai 38,5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.261) atau menyumbangkan 27,92 persen dari total volume impor dan ekspor Xinjiang.

Seorang ekshibitor dari Australia Frances Wu memuji keunggulan geografis Xinjiang yang dekat dengan Asia Tengah. Perusahaannya berharap dapat memanfaatkan pameran tersebut untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang kebijakan FTZ Xinjiang, serta berniat untuk berinvestasi dan mendirikan pabrik di Xinjiang, sehingga dapat mengolah bubuk susu unta Kazakhstan yang berkualitas tinggi.

"Karena dekat dengan sumber bahan baku, jika kami dapat membangun fasilitas produksi di Xinjiang, prospek pasar untuk produk kami jelas akan sangat menjanjikan," kata Wu.

Li Xuan, seorang pejabat di departemen perdagangan regional, menyatakan bahwa Xinjiang akan sepenuhnya memanfaatkan fungsi platform China-Eurasia Expo untuk mengembangkan produk layanan publik yang memfasilitasi pertukaran dan kolaborasi antara negara-negara di Asia dan Eropa.

Sejak 2011, China-Eurasia Expo telah sukses menyelenggarakan tujuh sesi dan mencapai hasil yang baik. Dalam edisi-edisi sebelumnya, lebih dari 12.200 peserta pameran dari dalam dan luar negeri yang berasal dari 70 lebih negara dan kawasan turut berpartisipasi dalam ajang ini, dan pameran ini juga berhasil menarik total 2,16 juta pengunjung. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024