Jakarta (ANTARA) -
Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel Roy Arman Arfandy mengungkapkan bahwa terdapat tiga investor strategis yang sudah menyelesaikan proses due diligence dalam rencana 'right issue' perseroan.

“Selanjutnya kami dalam tahap diskusi kondisi-kondisi permintaan untuk masuk jadi pemegang saham di NCKL,” ujar Roy dalam Paparan Publik, di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta, Kamis.

Harita Nickel merencanakan penawaran saham baru melalui skema rights issue sebanyak maksimal 18,92 miliar saham atau setara 30 persen dari total modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Sedangkan, paling sedikit saham baru yang diterbitkan dalam rangka rights issue nantinya sebanyak 10 persen.

Dengan adanya penerbitan saham baru ini, akan menyebabkan persentase kepemilikan saham investor terdilusi hingga mencapai 23,08 persen.

Melansir laporan Bloomberg, Glencore Plc dan Itochu Corporation akan ikut berpartisipasi dalam rights issue Harita Nickel.

Dalam kesempatan ini, Harita Nickel juga menyetujui pembelian kembali saham (buyback saham) senilai Rp1 triliun.

Buyback saham akan dilakukan dua belas bulan setelah diperolehnya persetujuan dalam RUPST, sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29 Tahun 2023.

"Perseroan akan mengalokasikan maksimal senilai Rp1 triliun untuk rencana pembelian kembali saham ini, dengan jangka waktu pelaksanaan dalam dua belas bulan setelah diperolehnya persetujuan," ujar Roy.

Pada kuartal I-2024, pendapatan (unaudited) perseroan tercatat senilai Rp6,03 triliun, atau meningkat 26 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp4,78 triliun.
 
Pada periode ini, laba bersih (anaudited) perseroan tercatat senilai Rp1,01 triliun, atau menurun 27 persen (year on year/yoy) dibandingkan senilai 1,36 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Harita Nickel akan buyback saham Rp1 triliun
Baca juga: Harita Nickel realisasikan belanja modal 15 juta dolar AS di kuartal I

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024