Jakarta (ANTARA) - Biro kredit swasta PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) berkomitmen untuk terus berinvestasi pada pada pengembangan solusi canggih, sumber daya manusia, dan kompetensi internal dalam rangka untuk mendukung perjalanan transformasi digital klien.

Perusahaan menyampaikan, CLIK juga terus memperkuat operasional bisnisnya dengan memprioritaskan produktivitas, efisiensi operasional, dan keunggulan yang berorientasi pada klien.

“Memiliki para ahli dengan jaringan yang kuat dan rekam jejak yang terbukti, akan membantu CLIK dalam mendorong produktivitas dan membuka potensi dari industri ini,” kata Presiden Direktur CLIK Leonardo Lapalorcia dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sejak awal hingga pertengahan tahun 2024, Leonardo mengatakan bahwa CLIK telah menunjukkan pertumbuhan positif dalam akuisisi klien. Di sisi lain, CLIK juga berencana untuk menjalin lebih banyak kolaborasi strategis dengan pemangku kepentingan yang lebih luas.

“Berkat komitmen pada penguatan struktur organisasi, kompetensi, serta fokus pada produktivitas sepanjang tahun lalu, CLIK berhasil meraih margin kotor sekitar 30 persen,” kata dia.

Leonardo menyebutkan, kinerja positif ini ditopang oleh peningkatan signifikan dalam total enquiry klien dengan lebih dari 200 persen dan berhasil memperoleh hingga 52 klien baru pada tahun lalu. Pencapaian tersebut, menurut dia, memperlihatkan kepercayaan klien terhadap kualitas layanan CLIK.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan baik swasta maupun pemerintah, CLIK pada tahun lalu berkolaborasi dengan perusahaan biro kredit lain di Indonesia. Upaya ini, menurut perusahaan, menekankan pada peran penting biro kredit dalam mendorong sistem keuangan yang kuat dan berfungsi dengan baik.

Leonardo mengatakan, industri fintech menghadapi tekanan signifikan seperti penurunan suku bunga dan reformasi regulasi yang diperlukan untuk mengembangkan sektor ini secara berkelanjutan.

Sementara bank konvensional dan perusahaan multifinance, menurut dia, masih sangat bergantung pada proses kredit yang sudah ada, yang dinilai menghambat ekspansi industri kredit.

“Semua ini, ditambah dengan reformasi regulasi yang melibatkan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) dan Innovative Credit Scoring (ICS) yang memiliki dampak besar pada bisnis CLIK. Meskipun demikian, 2023 menjadi tahun yang luar biasa bagi CLIK,” kata dia.

Chief Revenue Officer CLIK Jan Louise Rudy Tjintjelaar menambahkan, biro kredit swasta di Indonesia perlu memberikan kontribusi yang lebih strategis dalam rangka membentuk industri kredit yang lebih maju.

Lembaga keuangan dan non-keuangan, kata dia, kini mencari solusi untuk mengembangkan strategi terbaik dalam menyalurkan pinjaman secara efektif sambil tetap menjaga profitabilitas sebagai prioritas mereka.

“Biro kredit swasta menyediakan layanan yang terbaik. Sudah saatnya kami membuat peta jalan (roadmap) menyeluruh yang akan segera diumumkan dalam waktu dekat,” ujar Jan.

Dia berharap para klien CLIK dapat menemukan strategi baru untuk mengurangi risiko NPL atau kredit macet, mendapatkan akses ke pasar baru, dan menggunakan penilaian kredit inovatif CLIK sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Adapun layanan dan produk yang diluncurkan CLIK pada tahun lalu salah satunya yaitu Consumer Enquiry - API yang merupakan produk dengan respon cepat yang melayani kebutuhan pemberi pinjaman, termasuk LPIP dan pelanggan lainnya.

Selain itu, CLIK juga telah menghadirkan CLIK Dashboard yang menyediakan akses tanpa hambatan dan real-time tentang data Pasar Kredit Indonesia serta CLIK Spectrum yang memungkinkan bank untuk dapat meningkatkan tingkat approval pinjaman hingga 10 persen tanpa mempengaruhi tingkat NPL dan mampu mengidentifikasi pelanggan dengan risiko menengah ke segmen risiko rendah.

Baca juga: Punya fitur Click&Collect, Blibli.com akan evaluasi Blibli Instore

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024