Sorong (ANTARA) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Kristen Kementerian Agama RI Jeane Marie Tulung menyebutkan bahwa semangat Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIV se-Tanah Papua tingkat Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya hendaknya menjadi modal semangat kebersamaan untuk membangun Papua.

Hal ini disampaikan Jeane Marie Tulung saat mengikuti acara penutupan Pesparawi XIV se-Tanah Papua tingkat Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya di Aimas Convention Center (ACC) Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis.
 
"Saya berharap kegiatan Pesparawi XIV ini sebagai momentum untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa serta meningkatkan toleransi antarumat beragama sebagai modal untuk membangun Tanah Papua," harap dia.
 
Semangat Pesparawi XIV ini, haruslah memperkuat iman, mempererat persaudaraan untuk membangun Tanah Papua menjadi lebih baik ke depan.
 
"Kami sangat mendukung kegiatan gerejawi ini sebagai wadah untuk mempersaksikan kemuliaan Tuhan, melalui lantunan lagu rohani yang indah dan penuh makna," ujar dia.
 
Pesparawi XIV kali ini juga, sebut dia, menjadi momentum istimewa untuk semakin mempererat persaudaraan antarUmat Kristiani di Tanah Papua, karena para peserta dari berbagai daerah di Papua Barat dan Papua Barat Daya bertemu dan berlomba.
 
"Namun di atas segalanya kita semua bersatu dalam iman dan kasih persaudaraan," kata dia.

Baca juga: Kemenag: Pesparawi di Papua Barat jadi momentum perekat kerukunan umat
Baca juga: Wamenag : Pesparawi beri sumbangsih besar kerukunan antarumat beragama


Dia yakin bahwa kegiatan ini tentunya memberikan kontribusi positif dalam mendukung pembangunan di Tanah Papua. Melalui Pesparawi XIV ini juga terjalin komunikasi yang erat antara umat Kristiani dengan umat beragama lain di Tanah Papua.

"Semangat persatuan dan persaudaraan ini menjadi modal penting untuk membangun tanah Papua yang damai, sejahtera dan makmur," ucap dia.
 
Dia berharap agar umat Kristiani menjaga kesatuan bangsa dengan sikap saling menghormati, menghargai perbedaan untuk bersama menjaga perdamaian dan toleransi di Tanah Papua.
 
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Barat Ali Baham Temongmere pun memberikan apresiasi kepada panitia atas terselenggaranya Pesparawi XIV di Papua Barat Daya.
 
"Selama ajang gerejawi berlangsung kita menyaksikan berbagai penampilan menarik dan patut diberi apresiasi," ucap dia.
 
Dia berharap meskipun momentum Pesparawi XIV ini akan berakhir, namun semangat kebersamaan, persaudaraan harus terus dipupuk agar bertumbuh dan berkembang menjadi satu warisan nilai positif dalam rangka membangun Tanah Papua.
 
"Jadi dari momentum Pesparawi XIV ini ada pesan spiritual, pesan rohani dan kebangsaan serta kebersamaan itu perlu dijaga secara baik sebagai nilai-nilai moral dengan semangat satu tungku tiga batu yakni ada adat, agama dan pemerintah," kata dia.
 
Momentum Pesparawi XIV se-Tanah Papua tingkat Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya yang diikuti 13 kabupaten dan kota dengan jumlah peserta sebanyak 1.746 orang secara resmi ditutup Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere bersama Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad dan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Jeane Marie Tulung bersama Kapolda Papua Barat Irjen. Pol. Jhonny Edison Isir dengan pemukulan tifa secara bersamaan di Gedung ACC Kabupaten Sorong.
 
Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat disepakati menjadi tuan rumah pada ajang Pesparawi XV se-Tanah Papua pada 2027.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024