Warsawa (ANTARA News) - Polandia mungkin akan menarik pasukan dari Irak pada akhir 2007, tapi belum ada keputusan konkret yang diambil, kata Menteri Pertahanan (Menhan), Radoslaw Sikorksi, di Warsawa, Rabu (6/9) waktu setempat. Polandia tidak ingin membiarkan tentaranya di Irak lebih lama ketimbang yang benar-benar dibutuhkan, tetapi keputusan untuk menarik personel militer itu akan diputuskan setelah berkonsultasi dengan para pejabat Irak dan Amerika Serikat (AS), ujarnya. Anggota Uni Eropa (UE) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu memiliki sekira 900 tentara, setelah dikurangi sebanyak 2.400 personel pada 2005. Pernyataan Sikorski itu tiba setelah pembicaraan di Warsawa dengan Menhan Irak, Abdul Qadir Jassim Mohammad. Abdul Kadir berterima kasih kepada Polandia, karena kehadiran militernya di negara yang dilanda perang itu, dan ikut berduka cita atas kematian tentara dan warga sipil Polandia dalam serangan bersenjata di Irak. Polandia termasuk di antara pendukung UE yang antusiasme mendukung AS memimpin pasukan koalisi melakukan agresi ke Irak pada 2003. Hal itu menyebabkan ketegangan Polandia dengan mitra Eropanya, Jerman dan Prancis, yang menentang perang yang diprakarsai AS dan Inggris itu. Setelah perang, Polandia diberi komando pasukan stabilisasi multinasional di Irak tengah-selatan. Menyetujui perpanjangan misi Polandia di Irak hingga akhir tahun ini termasuk di antara tindakan pertama pemerintah presiden sayap-kanan baru, Lech Kaczyinski setelah berkuasa akhir Desember 2005, demikian laporan Kantor Berita AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006