Jakarta (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai keberhasilan PT  PLN (Persero) meraih predikat perusahaan utilitas terbaik di ASEAN versi Fortune 500 merupakan buah dari transformasi bisnis yang dilakukan BUMN tersebut.

"PLN sangat layak mendapatkan predikat tersebut karena telah menunjukkan keberhasilannya dalam melakukan transformasi bisnis untuk melayani publik pada sektor penyediaan ketenagalistrikan,” katanya di Jakarta, Kamis.

Dengan melakukan transformasi bisnis, lanjutnya, PLN menjadi lebih lincah dalam melakukan ekspansi dalam berbagai hal, bukan hanya bisnis yang tercermin dari peningkatan pendapatan sebesar 10 persen menjadi Rp487 trilyun pada 2023 namun juga tetap memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan bisnisnya.

"PLN tidak hanya menghasilkan keuntungan melalui penyediaan listrik kepada masyarakat, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Ini menunjukkan kepedulian terhadap generasi masa depan," katanya.

Baca juga: PLN komitmen majukan ekosistem hidrogen dukung transisi energi

Agus juga mengapresiasi inovasi-inovasi yang telah diterapkan PLN dalam mencapai transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada  2060, serta untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Menurut dia komitmen tersebut sangat kuat, terbukti dengan penghargaan Green Leadership Utama yang terus diraih Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo pada Anugerah Lingkungan PROPER dan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sebelumnya dalam laman PLN disebutkan perusahaan tersebut berhasil menjadi pemimpin di daftar Fortune 500 di antara seluruh industri Utilities: Gas and Electric se-Asia Tenggara.

Menurut Direktur Utama (Dirut PLN) Darmawan Prasodjo transformasi berbasis digital secara end to end, menjadikan PLN sebagai perusahaan nasional terdepan yang diakui di kancah global.

Baca juga: PLN IP manfaatkan limbah uang kertas untuk cofiring PLTU Bengkayang

PLN menjadi perusahaan utilitas (kelistrikan) terbaik di antara 25 perusahaan lain sejenis dengan menduduki peringkat keenam. Perusahan asal Malaysia, Tenaga Nasional berada di peringkat 21, disusul perusahaan utilities asal Filipina, Manila Electric di peringkat 34, dan perusahaan utilities asal Singapore, Singapore Power dan juga Sembcorp Industries di peringkat 63 dan 68.

"PLN sebagai BUMN terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Transformasi bisnis yang dilakukan perusahaan membuat PLN menjadi lebih lincah dalam mengekspansi bisnis, sehingga mampu mencetak prestasi menjadi perusahaan utilities yang paling terkemuka se-Asia Tenggara," katanya.

Fortune Southeast Asia 500 tahun ini mencatat, Indonesia mendominasi dengan 110 perusahaan, disusul Thailand dengan 107 perusahaan. Malaysia, dengan 89 perusahaan dalam daftar tersebut, mengungguli Singapura dengan 84 perusahaan. Sementara itu Vietnam dengan 70 perusahaan, Filipina dengan 38 perusahaan, dan Kamboja dengan dua perusahaan.

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024