Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melibatkan seluruh komunitas di wilayah setempat ikut ambil bagian memperkenalkan keberadaan kawasan wisata Kota Lama sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.

"Kami mempersilakan Kota Lama dipakai sebagai tempat berkumpul komunitas sehingga kawasan ini bisa ramai dan bergerak dikenal masyarakat luas," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi setelah soft launching Kota Lama di depan Gedung Internatio, Jalan Rajawali, Kamis.

Eri menyebut Kota Lama yang terbagi menjadi tiga zona, yakni Eropa, Pecinan, dan Arab memiliki banyak potensi wisata sejarah dan kepahlawanan yang bisa dikembangkan.

Pemkot menyadari upaya tersebut tidak bisa hanya mengandalkan peran internal, namun butuh keterlibatan para komunitas.

"Di sini ada mobil yang ditumpangi Mallaby yang tewas di Surabaya dengan perjuangan arek-arek Suroboyo," ujarnya.

Di samping itu, Wali Kota Surabaya juga menyatakan Kota Lama menjadi ruang berekspresi dan mengembangkan bakat bagi para anak muda setempat.

Pemkot siap memperbanyak acara yang ditujukan bagi pemuda, seperti kompetisi e-sport, tari, hingga dj.

"Alhamdulillah walaupun belum grand launching tetapi masyarakat sudah ramai yang datang menikmati suasana di sini," ucap dia.

Sementara terkait aspek perekonomian, Eri mengatakan beberapa ruas jalan di kawasan Kota Lama sudah ditetapkan sebagai tempat wisata kuliner yang para pedagang-nya merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami bergerak ada kopi nusantara, nanti ditaruh di Jalan Karet. Jadi sepanjang tempat itu ada kopi-kopian," kata Eri Cahyadi.

Cak Eri, sapaan akrabnya menambahkan sejumlah fasilitas tur keliling sudah disiapkan dan mulai beroperasi saat peresmian Kota Lama, pada 3 Juli 2024.

"Tahap selanjutnya menghubungkan dengan Kya-Kya, Jalan KH Mas Mansyur, Kampung Arab. Kami melakukan perbaikan di sana, selesai di sini (Zona Eropa)," ucap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Baca juga: DPRD Surabaya minta PKL dan UMKM di sekitar Kota Lama diprioritaskan
Baca juga: DPRD Surabaya: Revitalisasi kota lama harus pertahankan nilai sejarah

 

Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024