Makassar (ANTARA) - Kantor Bea Cukai Makassar sebagai bagian Kelompok Kerja (Pokja) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu, Provinsi Sulawesi Selatan, membuka kelas asistensi program kolaboratif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bagi pelaku UMKM yang berorientasi ekspor.

"Kelas asistensi ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menjalankan fungsinya sebagai 'Industrial Assistance' untuk turut serta mendukung dan memberikan asistensi pengembangan industri dalam negeri dari sektor Kepabeanan," kata Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Ade Irawan, di Balai Diklat Keuangan Makassar, Kamis.

Program UMKM Perwakilan Kemenkeu Satu, Sulsel tersebut juga melibatkan Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah 07 Unit Xpora Makassar. Kelas asistensi bersama Kemenkeu Satu ini bagi UMKM yang berorientasi ekspor diinisiasi Bea Cukai Makassar dan merupakan kegiatan berkelanjutan dari program sinergi data, sinergi asistensi dorong peningkatan UMKM Go Export.

Program kolaborasi ini, kata Ade, bertujuan untuk mempersiapkan UMKM memasuki pasar global yang dikemas dalam bimbingan teknis kelas asistensi bersama Kemenkeu Satu untuk UMKM agar bisa menembus pasar luar negeri.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, saat ini kegiatan ekspor masih menjadi salah satu sumber devisa. Dan proses bisnis UMKM merupakan salah satu pendorong Pemulihan Ekonomi Masional (PEN) yang efektif," paparnya.

Kolaborasi yang diinisiasi oleh Bea Cukai Makassar ini, kata dia, menjadi pilar penting dalam mendukung UMKM Indonesia untuk mengambil langkah besar dalam ekspor. Selain itu, kolaborasi pemerintah dan sektor perbankan sangat penting untuk memperkuat daya saing UMKM di pasar global.

"Ini karena dukungan penguatan kapasitas dan peningkatan akses pasar kita dapat lebih siap dan mampu bersaing dalam lingkup skala Internasional," katanya optimistis.

Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung dan motivasi bagi peserta untuk go export, tetapi meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian di wilayah Sulsel serta nasional melalui ekspansi pasar internasional.

Kegiatan kelas asistensi tersebut diikuti 50 peserta terdiri dari gabungan UMKM Binaan Pokja Kemenkeu Satu dengan Pemprov Sulsel selanjutnya dibagi menjadi dua kelas. Kelas pembelajaran ini juga menghadirkan pengajar-pengajar profesional dan kompeten dibidangnya.

Pengajar berasal dari beberapa Unit Eselon 1 Kementerian Keuangan (DJBC, DJP, DJKN), dari Pemprov Sulsel dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM serta praktisi bisnis PT BNI.

"Kelas Asistensi ini sebagai wadah untuk berkonsultasi, berbagi pengetahuan dan memberikan pemahaman tentang prosedur ekspor, regulasi perdagangan internasional, manajemen risiko, pengelolaan keuangan perusahaan, pemahaman mengenai lelang online serta strategi pemasaran produk di pasar global," tutur Ade menambahkan.

Baca juga: Bea Cukai Makassar periksa IMEI ponsel baru jamaah haji  
Baca juga: Bea Cukai Makassar jelaskan ketentuan barang boleh dibawa JCH 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024