Jakarta (ANTARA) - PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) membukukan nilai hasil investasi sebesar Rp49,22 miliar pada kuartal pertama tahun ini, atau meningkat sebesar 132,8 persen dibandingkan kuartal I 2023 (year-on-year/yoy).

“Kuartal pertama naik cukup besar itu akibat selisih kurs karena kami punya aset yang cukup untuk memenuhi kewajiban kami (dalam mengembalikan hasil investasi),” ujar Direktur Keuangan Marein Aloysia Dwi Ana Nurhandayani, atau yang biasa disapa Ana, dalam Public Expose Marein Tahun 2024 di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa karena sejumlah instrumen diinvestasikan dalam mata uang dolar AS, maka nilai hasil investasinya melonjak seiring dengan penguatan mata uang global tersebut terhadap rupiah.

Selain itu, pihaknya juga terus berupaya menjaga nilai investasi instrumen lainnya sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.

Mempertimbangkan kondisi perekonomian global saat ini, Ana mengatakan bahwa pihaknya masih akan fokus untuk meningkatkan investasi pada produk deposito maupun Surat Berharga Negara (SBN) karena dinilai relatif aman dan risikonya tidak terlalu tinggi.

Ia pun menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mengambil risiko dengan produk investasi berupa saham yang terlalu berfluktuasi karena perseroan perlu menjaga likuiditas.

“Karena kami punya kewajiban kan jadi kami juga menempatkan investasi itu di tempat yang likuid, sehingga aman, jadi pada suatu waktu kami harus memenuhi kewajiban kami, itu bisa dilakukan dengan segera,” ujarnya.

Direktur Kepatuhan Marein Tamara Arista Salim menyampaikan bahwa pada tahun lalu, porsi investasi yang dikelola perseroan dalam bentuk SBN sebesar 39,6 persen dari total nilai investasi, sedangkan porsi investasi pada produk deposito sebesar 39 persen.

Ia juga menuturkan bahwa kenaikan nilai hasil investasi pada kuartal I 2024 tersebut sejalan dengan kenaikan nilai investasi, yakni sebesar 0,43 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq) menjadi Rp2,92 triliun.

“Kinerja perusahaan untuk kuartal I 2024 dibandingkan dengan neraca Desember 2023 audited meningkat investasinya 0,43 persen, sementara non-investasinya meningkat 4,26 persen, sehingga total aset meningkat 1,93 persen,” imbuhnya.

Baca juga: OJK: 32 perusahaan asuransi dan reasuransi berencana "spin-off" UUS
Baca juga: OJK luncurkan peta jalan perasuransian 2023-2027

 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024