Washington DC (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS), George Walter Bush, akhirnya mengakui kalau Badan Pusat Intelejen AS (CIA) memiliki penjara rahasia yang tersebar di sejumlah negara. Untuk pertama kalinya, Bush mengungkapkan keberadaan penjara CIA yang selama ini dirahasiakan tersebut dalam pidatonya di hadapan keluarga korban peristiwa 11 September 2001 di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (8/9). Bush selama ini cenderung menghindari hal itu, sehingga misteri penjara rahasia itu menimbulkan friksi antara Washington dan sekutunya di Uni Eropa (UE). Pemerintah AS mendapat banyak kecaman atas perlakuan kejamnya terhadap tahanan tertuduh teroris yang dipenjara di sejumlah tahanan militernya, termasuk di Teluk Guantanamo (wilayah sewaan dari Kuba), dan Abu Ghraib di Irak. UE mengecam tindakan CIA yang melakukan penerbangan rahasia di Eropa dan mengangkut tersangka teroris ke sejumlah negara yang ketempatan lokasi penjara rahasia, dan tahanan mendapat siksaan selama interogasi. Dalam kesempatan yang sama, Bush juga mengatakan, kalau 14 tersangka teroris yang menjadi otak serangan 11 September 2001 -- yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center (WTC) di New York -- telah dipindahkan ke penjara Guantanamo untuk diadili. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006