Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan pemantauan terhadap penataan kawasan unggulan tingkat kelurahan pada triwulan II tahun 2024 untuk meningkatkan fungsi aset dan lahan. 
 
"Kami telah melakukan monitoring penataan kawasan unggulan tingkat kelurahan pada triwulan II tahun 2024 di lima lokasi di tiga kecamatan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting.

Menurut dia di Jakarta, Jumat, dari lima lokasi kunjungan itu, tiga di antaranya berada di Kecamatan Cempaka Putih. Sedangkan sisanya di Kecamatan Johar Baru dan Kecamatan Menteng.
 
Penataan ini tidak hanya bertujuan untuk memperindah kawasan. Penataan kawasan unggulan tingkat kelurahan ini juga bertujuan untuk meningkatkan fungsi aset dan lahan yang selama ini tidak tertata agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Pemkot Jakpus manfaatkan lahan kosong untuk ketahanan pangan
 
Ginting menyebutkan, kunjungan di wilayah Kecamatan Cempaka Putih dilaksanakan ke lokasi penataan kawasan unggulan triwulan II di Jalan Inspeksi Rumah Pompa RT 07/05 Kelurahan Cempaka Putih Timur. Lalu, di Jalan Cempaka Putih Barat 25 RT 05/12 Kelurahan Cempaka Putih Barat.
 
"Lokasi ketiga di Jalan Pramuka Sari III, RT 14/05 Kelurahan Rawasari Sari, Kecamatan Cempaka Putih," ujar Ginting.
 
Kemudian, lokasi keempat dilaksanakan di Kecamatan Johar Baru yang dilakukan ke Gang 4 Jalan Rawa Tengah, RT 01/07 Kelurahan Galur.

Selanjutnya, lokasi terakhir dilakukan monitoring penataan kawasan unggulan triwulan II tahun 2024 di Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, yang berlokasi di Gang D Jalan Bonang Matraman Jaya RT 20/06, Kelurahan Pegangsaan.
 
"Semuanya sudah berjalan baik. Hanya mungkin dibutuhkan sedikit tambahanlah," ujar Ginting.
yang mengatakan bahwa kegiatan ini juga meliputi aspek kolaborasi dengan warga agar lokasi penataan bisa menjadi ruang interaksi sosial.

 Baca juga: Jakpus tata Jalan Petojo Enclek XIV berkonsep alam dan kota global

Selain itu, di beberapa lokasi penataan yang memiliki lahan cukup luas juga bisa dikembangkan menjadi lahan produktif yang menghasilkan, seperti kolam gizi dan pertanian perkotaan (urban farming).
 
Ginting mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait, seperti Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat untuk menyediakan bibit tanaman obat keluarga atau tanaman produktif lainnya serta bibit ikan untuk mengisi kolam gizi.
 
"Karena ini bersentuhan dan menjadi ruang interaksi sosial, kami berharap warga turut berpartisipasi merawat setelah penataan rampung. Ini sebagai bentuk kolaborasi berkelanjutan," kata Ginting.
 
Adapun pekerjaan penataan di lokasi itu meliputi pembenahan saluran, jalan, pembuatan mural, taman vertikal (vertikal garden) dan pencahayaan.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024