Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbartra) mencatat realisasi penerimaan pajak di tiga provinsi pada periode Januari-Mei 2024 mencapai Rp6,91 triliun atau 34,93 persen dari target yang sebesar Rp19,8 triliun.

Kepala Bidang Pengawasan Data dan Potensi Perpajakan Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Sulselbartra Soebagyo, di Makassar, Sulawesi Selatan,  Jumat, mengatakan penerimaan pajak secara keseluruhan dari tiga provinsi yang menjadi wilayah dari DJP Sulselbartra itu cukup baik dengan berhasil mengumpulkan Rp6,91 triliun.

"Penerimaan pajak di Sulselbartra cukup baik untuk lima bulan ini di 2024 yakni Rp6,91 triliun. Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya itu tumbuh 0,89 persen," ujarnya.

Baca juga: DJP catat penerimaan pajak di Bali sudah terkumpul Rp6,63 triliun

Soebagyo menyebutkan, dari tiga provinsi yang di bawahi DJP Sulselbartra itu, penerimaan pajak di Provinsi Sulsel yang paling tinggi di angka 36,70 persen atau sekitar Rp5,09 triliun dari target Rp13,89 triliun.

Di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) baru mengumpulkan pajak sebesar Rp299 miliar atau sekitar 28,00 persen dari target Rp1,06 triliun.

Begitu juga di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pajak yang terkumpul sebanyak Rp1,52 triliun atau sekitar 31,37 persen dari target Rp4,84 triliun.

Baca juga: Pemerintah himpun Rp24,99 triliun dari pajak usaha ekonomi digital

Soebagyo menyebutkan bahwa dari realisasi penerimaan pajak khususnya di Sulawesi Selatan yakni sebesar Rp5,09 triliun itu berasal dari PPh yaitu sebesar Rp3,12 triliun dari target Rp6,87 triliun.

Disusul PPN dan pajak penjualan barang mewah sebesar R1,87 triliun dari target Rp6,73 triliun.

Kemudian pajak bumi dan bangunan sektor perkebunan, perhutanan, pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan untuk pengusahaan panas bumi, pertambangan mineral atau batu bara, dan lainnya (PBB P5L) terealisasi Rp27,47 miliar dari target Rp64,7 miliar, dan pajak lainnya tercapai Rp64,23 miliar dari target Rp216 miliar.



 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024