Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak para santri pondok pesantren (ponpes) untuk belajar dari kesuksesan Mesir dalam mengekspor produk kopi rempah ke berbagai negara.

Hal itu disampaikan Wapres saat meninjau produk unggulan UMKM pesantren di Pondok Pesantren Salaf Al-Quran (PPSQ) Asy-Syadzili 1 Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Jumat.

Dalam kunjungannya, Wapres menyoroti stan dari Ponpes Bahrul Magfiroh yang memamerkan produk kopi rempah. Ia membandingkan dengan kopi rempah dari Mesir yang sukses menembus pasar Eropa dan Amerika.

"Pasarnya sudah ke mana? Mesir itu, itu kopi yang sudah diolah dengan rempah. Kopi Mesir di Eropa dan Amerika tetapi Mesir tidak punya kopi, tidak punya rempah. Kopinya dari sini (Indonesia). Dia (Mesir) hanya mengolah saja tetapi keluarnya jadi kopinya Mesir," kata Wapres dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Wapres yang diterima di Jakarta.

Oleh karena itu, Wapres pun menekankan pentingnya inovasi dalam pengolahan produk untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional.

"Coba kalian berinovasi, cari itu, kopi Mesir, rasanya seperti apa, buat, tandingi. Kalau bisa lebih bagus. Bisa menguasai Eropa dan Amerika," ucap Wapres.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengapresiasi terhadap berbagai produk unggulan yang dipamerkan oleh pondok pesantren dan SMK mulai dari olahan makanan, produk pertanian hingga teknologi.

Ia mengharapkan para santri terus mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk memajukan produk-produk lokal.

Selain produk kopi rempah dari Ponpes Bahrul Maghfiroh, produk-produk lain yang dipamerkan di antaranya aneka olahan amplang ikan dan sale pingsang dari Ponpes Babussalam; olahan keripik pisang, keripik singkong, dan keripik talas dari SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo; dan layanan produk e-Money untuk internal santri dan wali murid pesantren dari Ponpes Sidogiri serta produk-produk lainnya seperti keju, pupuk hingga sepatu.

Acara peninjauan tersebut merupakan bagian dari peresmian Gedung Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy-Syadzili, Graha Manarul Qur’an (GMQ), Gedung SMK NU Sunan Ampel serta pembukaan Halaqoh Ponpes se-Provinsi Jatim.

Melalui peninjauan itu, Wapres ingin memastikan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan produk-produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar global.

Baca juga: Pelaku bisnis kopi Indonesia bidik pasar yang sedang tumbuh di China
Baca juga: ITPC Sydney sebut kopi Indonesia menjadi primadona di pasar Australia
Baca juga: Produk kopi Indonesia dominasi pasar Mesir dengan nilai Rp1,4 triliun

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2024