Jakarta (ANTARA) -
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan Kementerian Sosial siap untuk memberikan pelatihan pemberdayaan bagi komunitas masyarakat yang tinggal di berbagai kepulauan terpencil dan terpinggirkan.
 
“Ke depannya juga kami akan coba lakukan pada berbagai komunitas di daerah kepulauan yang sulit penanganannya kalau perorangan. Kami akan konsentrasi di daerah-daerah kepulauan yang bisa di-treatment secara kelompok begitu,” kata Risma usai kegiatan Graduasi Pena Periode Mei 2024 di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan (Pusdiklat) Kesejahteraan Sosial Kemensos, Jakarta, Jumat.
 
Adapun salah satu komunitas tersebut ialah masyarakat nelayan yang menurutnya perlu mendapatkan intervensi pelatihan pascapanen guna mempertahankan harga jual hasil laut tetap stabil.
 
Ia menilai kerap kali nelayan harus menerima kondisi harga jual hasil tangkapan laut mereka menjadi jatuh murah karena terlalu banyak jumlahnya yang tidak didukung dengan ketersediaan pabrik es serta keahlian untuk mengolah berbagai hasil laut tersebut menjadi produk makanan.
 
Akibatnya, mereka terpaksa menjual murah sisa hasil tangkapan mereka yang mulai berkurang kualitas kesegarannya dari hari ke hari.
 
“Seringkali nelayan itu saat ikan berlimpah justru kesulitan menjual karena harga menjadi jatuh akibat ikannya berlimpah. Nah karena itu kami melatih istri-istrinya untuk bisa membuat pascapanennya. Kami ajari untuk mengolah menjadi produk-produk makanan. Di beberapa tempat itu kami juga buatkan pabrik es kecil,” jelasnya.
 
Tidak hanya itu, pihaknya juga berencana membuka lahan pertanian di beberapa wilayah di luar Pulau Jawa, khususnya di kepulauan terpencil dan terpinggirkan dengan menyiapkan sumber air dan sistem irigasi.
 
Sebagai informasi, Kementerian Sosial telah menggraduasi 3.415 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada periode bulan Mei 2024. Dengan penambahan itu, total KPM yang sudah digraduasi selama 2024 adalah 18.702.

Adapun pada tahun 2023, jumlah KPM yang digraduasi adalah 10.073, sehingga total KPM yang berhasil keluar dari garis kemiskinan dan keluar dari penerima bantuan sosial sebanyak 28.775. Jumlah tersebut jauh melampaui target tahun 2023-2024, yaitu sebanyak 16.000 KPM.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024