Kendari (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Hortikultura (Disbun) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat harga kopra hitam di Sub Terminal Agribisnis (STA) Kendari alami kenaikan menjadi Rp10.000 per kilogram.

Keterangan dari Petugas Informasi Pasar (PIP) Disbun Sultra, Adnan di Kendari, Sabtu menyebutkan, pada bulan sebelumnya harga kopra hitam menyentuh harga Rp9.500 per kilogram.

"Namun, saat ini harga kopra hitam mengalami kenaikan secara berangsur-angsur dari harga Rp9.700 hingga mencapai Rp10.000 per kilogram di akhir bulan Juni 2024," kata  Adnan.

Adnan menyebutkan, kemungkinan harga kopra hitam di STA Kendari akan terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari ke depan, sebab, dampak permintaan meningkat sementara stok di pasaran selama sepekan ini berkurang.

"Kami harapkan harga kopra hitam bisa stabil, sehingga petani kopra menyambut gembira dengan kenaikan harga kopra yang berangsur dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan di daerah itu," ujarnya.

Selain kopra hitam, kata dia, produk hasil perkebunan lain juga alami yang sama seperti lada putih tembus Rp120.000 per kilogram yang sebelumnya Rp115.000 dan kakao non fermentasi dengan harga Rp125.000 per kilogram pada akhir Juni 2024 yang sebelumnya di kisaran Rp120.000 per kilogram.

"Sementara harga jenis komoditas perkebunan lainnya seperti, mete gelondongan, mete kupas, pinang kupas, kemiri gelondongan dan pala kulit maupun pala kupas hingga bunga pala (fuli) masih stabil" katanya.

Berdasarkan data perkembangan harga yang dihimpun dari Pusat Informasi Pasar (PIP) Dinas Perkebunan Sultra menyebutkan, mete gelondongan Rp14.000 per kilogram, dan mete kupas kisaran Rp115.000 hingga Rp120.000 per kilogram.

"Kemudian, pinang kupas seharga Rp4.000 per kilogram, kemiri gelondongan Rp7.000, pala kulit Rp50.000, maupun pala kupas Rp70.000, bunga pala/fuli Rp215.000 dan tandan buah segar masih terendah dengan harga Rp2.100 per kilogram," tutup Adnan.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Evi Ratnawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024