Beirut (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Lebanon Abdullah Bou Habib pada Jumat mendesak negara-negara di dunia untuk menunjukkan solidaritas bagi negaranya dalam menghadapi ancaman perang oleh Israel.

Hal ini disampaikan Bou Habib menyusul beberapa negara yang beberapa waktu lalu mengeluarkan peringatan kepada warga negara mereka untuk menghindari bepergian ke Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan negara itu dengan Israel.

Dia mendesak negara-negara tersebut untuk mengganti pernyataannya yang "menyebabkan kekhawatiran diantara para warga negara dan pengunjung (ke Lebanon)," dengan pernyataan solidaritas yang menunjukkan mereka bersama Lebanon.

Bou Habib juga mendorong negara-negara itu meningkatkan upayanya untuk menekan Israel menghentikan serangan militer ke Lebanon.

Di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon, beberapa negara, termasuk Jerman, Kanada, Makedonia Utara, Belanda, Amerika Serikat, dan negara lainnya telah mendesak warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke negara itu.

Dalam beberapa minggu terakhir, ketegangan meningkat antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, memicu kekhawatiran tentang potensi perang skala penuh menyusul persetujuan Tel Aviv baru-baru ini atas rencana operasional “serangan skala besar” terhadap Lebanon.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.700 korban sejak 7 Oktober.


Sumber: Anadolu
Baca juga: Lebanon sebut negaranya dalam keadaan perang akibat serangan Israel
Baca juga: Tujuh negara minta warganya tinggalkan Lebanon waspadai perang
Baca juga: Indonesia pantau perkembangan Libanon terkait keamanan WNI

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024