Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Sabtu (29/6) mengatakan bahwa pihaknya telah terpaksa melakukan evakuasi kantor pusat sementara di bagian selatan Jalur Gaza setelah mendapatkan serangan Israel.

PRCS “sepenuhnya mengevakuasi kantor pusat administratif sementara mereka di daerah Mawasi Khan Younis karena pecahan peluru yang jatuh ke gedung dan penembakan langsung, yang menimbulkan bahaya bagi staf yang bekerja di dalam,” tulis lembaga itu di platform X.

Dengan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Lebih dari 37.800 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 86.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selain itu, lebih dari delapan bulan setelah perang yang dilancarkan penjajah Zionis itu, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang turut melumpuhkan daerah tersebut.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Krisis bahan bakar, RS Kamal Adwan di Gaza segera berhenti beroperasi
Baca juga: RS di Gaza kewalahan tangani banyaknya korban serangan Israel

Baca juga: Dua staf Bulan Sabit Palestina gugur saat ambulansnya diserang
Baca juga: 14 Staf Bulan Sabit Merah Palestina disandera Israel

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024