Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengantisipasi masalah perubahan iklim yang menyebabkan krisis pangan hingga 2050.
 
"Dari peringatan PBB (hingga) 2050 itu krisis pangan. Maka mulai dari sekarang kita sudah mulai ancang-ancang," kata Heru di RPTRA Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin.

Dia berharap calon gubernur Jakarta juga mulai memikirkan hal tersebut. "Tentunya termasuk calon gubernur, mikirin sampai 2050, gimana nih rawan, ini harus mikirin juga," katanya.
 
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kerja sama dengan daerah penghasil guna mencegah krisis pangan. Lalu, Pemprov DKI Jakarta juga melibatkan BUMD bidang pangan, yakni Food Station, Sarana Jaya, Pasar Jaya dan Darma Jaya.
 
"Tiga kali lipat stok dan kerja sama dengan daerah-daerah penghasil termasuk juga NTT. Untuk sapi, ya, nah di sisi lain tentunya tidak bisa sendiri kan Jakarta ini. Secara global ya 2050 kita harus ancang-ancang," ujar Heru.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati menjelaskan, kegiatan sembako murah yang digelar Pemprov DKI Jakarta merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan bermutu dengan harga terjangkau.

Baca juga: Jakut siapkan lahan untuk ditanami jagung pulut
Baca juga: Satpol PP awasi peredaran bahan pangan di Kepulauan Seribu
 
Selain itu, sembako murah juga untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta mengendalikan inflasi pangan daerah.
 
"Kami terus bersinergi dan optimalisasi peran BUMD pangan untuk menyediakan dan mendistribusikan bahan pangan dengan kualitas yang baik," kata Suharini.
 
Pemprov DKI Jakarta juga aktif melibatkan pihak pemangku kepentingan terkait (stakeholders) dari berbagai pihak untuk mendukung penyediaan pangan. Seperti dalam kegiatan hari ini sinergi dilakukan bersama PT KAI.
 
Kegiatan sembako murah yang digelar di lima wilayah Jakarta ini menyediakan 1.000 paket sembako "dried food" berisi lima kilogram beras, satu kilogram gula pasir, satu kilogram tepung terigu, dan dua liter minyak goreng dengan harga Rp100.000.
 
Perumda Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya berpartisipasi dalam penjualan berbagai bahan pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat dengan harga di bawah harga pasar.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024