Pakistan (ANTARA) - Setidaknya 19 tahanan melarikan diri dalam pembobolan penjara besar-besaran di Kashmir yang dikelola Pakistan atau dikenal sebagai Azad Jammu dan Kashmir yang mendorong otoritas keamanan untuk melancarkan perburuan terhadap tahanan yang kabur.

Insiden itu terjadi pada Minggu (31/6) di distrik Rawlakot di mana para narapidana berhasil melumpuhkan petugas keamanan penjara dan melarikan diri. Seorang narapidana yang melarikan diri dalam kondisi terluka akibat tembakan dan kemudian meninggal di rumah sakit, kata kepala polisi kota Riaz Mughal kepada wartawan.

Narapidana yang melarikan diri termasuk enam terpidana mati.

Mughal mengatakan penyelidikan atas insiden tersebut juga telah diluncurkan dan perburuan telah dilakukan untuk menangkap kembali para tahanan dan semua titik masuk dan keluar di daerah tersebut telah ditutup.

Setidaknya delapan personel penjara telah ditahan karena kelalaian, sementara Perdana Menteri Azad Jammu dan Kashmir, dalam perkembangannya hingga larut malam, memecat Menteri Dalam Negeri Badar Munir dari jabatannya.

Pelarian tersebut dipimpin oleh Ghazi Shahzad, seorang politisi dari distrik Sudhnoti di Kashmir yang dikelola Pakistan, yang ikut serta dalam pemilihan regional baru-baru ini namun kalah. Beberapa bulan lalu, dia sempat mengumumkan bergabung dengan kelompok militan.

Dia ditahan bersama tiga rekannya tahun lalu berdasarkan peraturan publik yang mengizinkan pemerintah menangkap seseorang yang dapat menjadi ancaman terhadap hukum dan ketertiban. Namun ketiga rekannya tidak lolos.

Terdakwa lain yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pemimpin kelompok militan Jamat-ud-Dawa'h yang dilarang di distrik Sialkot di timur laut Pakistan tahun lalu, juga tidak melarikan diri.

Sumber : Anadolu
Baca juga: Ribuan orang serbu penjara untuk habisi pemerkosa
Baca juga: Pemerkosa bergiliran India gantung diri di penjara
Baca juga: Pengemudi taksi Uber divonis penjara seumur hidup


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024