Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) berupaya meningkatkan manajemen operasional UMKM, untuk mengembangkan kapasitas pelaku usaha di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas UMKM untuk mengembangkan usahanya di pasar global," kata Ketua Kelompok Keahlian Operation dan Performance Management SBM ITB Prof Dermawan Wibisono saat membuka bimbingan teknis manajemen operasional UMKM di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan kegiatan bimbingan teknis manajemen operasional UMKM Provinsi Kepulauan Babel ini diikuti 55 pelaku UMKM.
Bimtek kali ini sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kualitas manajemen operasional UMKM dalam mengembangkan usahanya.

"UMKM Babel memiliki potensi untuk terus dikembangkan, karena rasio kewirausahaan di Babel lebih tinggi dari rata-rata nasional sebagai modal dasar yang baik bagi pengembangan kewirausahaan di daerah ini," katanya.

Baca juga: KemenKopUKM luncurkan e-learning guna tingkatkan kapasitas usaha mikro

Dosen ITB Dr Nurbudi mengatakan beberapa masalah klasik yang dihadapi dalam pengembangan UMKM seperti  logistik, SDM yang masih rendah, akses terhadap sumber daya, hingga fase-fase penerapan teknologi, dibahas bersama menuju Babel “bertuah” 2045.

"Saya sarankan agar positioning Pulau Bangka dipertegas. Jika Belitung sudah mempositioningkan ke pariwisata, bagaimana dengan Bangka? karena positioning sangat menentukan rencana aksi berikut yang akan dilakukan pada tahapan pondasi, akselerasi maupun pemantapan," katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Usaha Kecil DKUM Provinsi Kepulauan Babel Muslim El Hakim Kurniawan mengapresiasi SBM ITB yang pada tahun ini melaksanakan program pengabdian masyarakatnya di PLUT Babel.

"Pengembangan kapasitas bagi konsultan, pendamping dan pembina UMKM utamanya pada materi manajemen operasional dan produksi memang perlu untuk diupgrade, agar dapat mengakselerasi UMKM Babel naik kelas apalagi saat ini Babel sedang tidak baik-baik saja mengingat menurunnya daya beli masyarakat," katanya.

Ia berharap UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah dapat selalu bertahan dan berkembang di segala krisis," katanya.

Baca juga: UMKM Jakarta dinilai perlu dilibatkan dalam setiap kegiatan olahraga 

Kegiatan Bimtek manajemen operasional UMKM yang berlangsung hingga Rabu (3/7) ini terdiri dari beberapa rangkaian, yaitu hari pertama peserta mendapatkan materi tentang waste management, 5S dan Bottle Neck Analysis yang diampu langsung oleh Dosen ITB yaitu Dr Yuliani, Dr Akbar dan Dr Nurbudi.

Para peserta bimtek akan melakukan on job training langsung ke pelaku UMKM Kerupuk Teratai Mario dan Kue Lapis Susu Zulaika, untuk mendiagnosis permasalahan yang dihadapi UMKM berdasarkan materi yang telah didapat dan pada Rabu (3/7) peserta akan mempresentasikan temuan-temuan mereka serta saran perbaikan langsung kepada pelaku UMKM.

Para peserta terlihat antusias dan senang mendapatkan ilmu praktikal terkait manajemen operasional yang dapat menjadi bekal mereka selama mendampingi UMKM. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan FGD terkait arah kebijakan RPJPD Pemprov Babel urusan Koperasi UMKM untuk mendapatkan insight, wawasan, sudut pandang yang berbeda dari para Pakar SBM ITB ini. 

Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024