Jakarta (ANTARA) - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama Kedutaan Besar (Kedubes) Tiongkok di Indonesia meresmikan Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center.
 
Lembaga tersebut didirikan untuk mengedukasi generasi muda Indonesia agar lebih dapat memahami pentingnya kolaborasi Indonesia dan Tiongkok untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih baik.
 
"Indonesia-Tiongkok adalah dua bangsa besar yang memiliki ikatan strategis baik di masa lalu, saat ini, dan di masa yang akan datang," kata Ketua Umum LPOI Said Aqil Siradj di Jakarta, Selasa.
 
Said Aqil menjelaskan ikatan strategis tersebut dapat dibuktikan melalui keberadaan sejarah hubungan Nusantara dengan Tiongkok yang telah berlangsung lebih dari 2.000 tahun.
 
Demikian pula Tiongkok dan dunia Islam, kata dia, juga memiliki relasi historis-spiritual yang sangat kuat sebagaimana pada era Dinasti Tang pada tahun 618-905 Masehi silam, dimana Islam telah berkembang di Tiongkok.

Baca juga: Dubes China: Islam Nusantara sejalan dengan inisiatif peradaban global
 
Hal tersebut, lanjutnya, juga berkaitan dengan Indonesia yang memiliki hubungan emosional dan kultural yang saling mengikat dan tidak mudah untuk dipisahkan.
 
"Hal tersebut dibuktikan dengan catatan dari Tiongkok yang menyebutkan Islam telah masuk ke Indonesia pada masa Abad ke-7 atau tahun 700 Masehi," ujarnya.
 
Menurut Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut, nilai-nilai Islam dan Konfusianisme yang sudah membumi dan menjadi gaya hidup di Indonesia dan Tiongkok bisa menjadi perekat, yang mengeratkan hubungan diplomatik dan menjadi landasan spiritual bersama untuk memakmurkan dunia.
 
"Ormas-ormas Islam Indonesia siap menjadi garda terdepan untuk mengawal kepemimpinan bangsa dan mengawal persahabatan Indonesia-Tiongkok, agar terwujud cita-cita Indonesia-Tiongkok menjadi episentrum peradaban dunia," ujar Said Aqil.
 
Said berharap Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center tidak hanya bermanfaat menjadi pusat pelatihan bahasa, pertukaran kebudayaan, pelatihan kemampuan, dan pemuda Indonesia-Tiongkok, namun juga dapat menjadi embrio penyebarluasan benih-benih kesepemahaman antar-masyarakat Indonesia-Tiongkok.

Baca juga: Said Aqil harap relasi Indonesia-China jadi penyangga perdamaian dunia
 
Duta Besar Ad Interim Tiongkok untuk Indonesia, Zhu Kan dalam acara peresmian Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center di Jakarta, Selasa (2/7/2024). (ANTARA/Sean Filo Muhamad)
 
 
Dalam kesempatan tersebut Duta Besar Ad Interim Tiongkok untuk Indonesia Zhu Kan menyambut baik kerja sama antar-lembaga itu. "Mewakili Pemerintah Tiongkok, kami mengucapkan terima kasih dan selamat atas peresmian Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center," ucapnya.
 
Diketahui, peresmian Indonesia Tiongkok Cultural and Training Center dihadiri 14 ormas Islam anggota LPOI, para akademisi dan peneliti, serta para staf Kedubes Tiongkok untuk Indonesia.

Baca juga: China pandang posisi Indonesia penting dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan
Baca juga: Kuasa Usaha China kagumi keberagaman budaya Indonesia

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024