Makassar (ANTARA) -
Para pelaku industri di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipastikan menghasilkan produk dari energi hijau yang disiapkan PT PLN (Persero) melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC).
 
Hal tersebut ditandai dengan kolaborasi penyediaan layanan REC antara PLN dengan PT Masmindo Dwi Area serta menjadikan perusahaan pertama di Kabupaten Luwu yang menggunakan layanan REC PLN.
 
"Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil," ujar General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin, di Makassar, Selasa.
 
Dia menjelaskan PT PLN selalu hadir dalam mendukung daya saing pelaku industri dan bisnis dengan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
 
"Sebagai lokomotif transisi energi di tanah air, PLN mendukung penuh kebutuhan sektor bisnis dan industri yang memiliki semangat terhadap suksesnya transisi energi di Indonesia dan ingin ikut serta dalam mendukung dekarbonisasi dengan menggunakan REC PLN," katanya pula.
Baca juga: PLN rancang RUPTL 75 persen pembangkit listrik EBT dan 25 persen gas
 
Menurutnya, REC merupakan jawaban atas kebutuhan sektor industri dan bisnis dalam mendukung langkah dekarbonisasi di tanah air. Hal ini selaras dengan upaya Pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
 
REC merupakan bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara global.
 
Dia mencatat hingga Mei 2024, PLN menyuplai kebutuhan energi bersih melalui REC sebesar 23.176 unit atau setara 23,17 GWh kepada 6.864 pelanggan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
 
Pada kesempatan yang berbeda, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo Rathy Shinta Utami menjelaskan PT Masmindo Dwi Area menjadi perusahaan pertama di Kabupaten Luwu yang menggunakan 100 persen energi bersih selama empat tahun berturut-turut dari 2021-2024 dengan jumlah energi sekitar 600.000 kilo Watt Hour (kWh) atau setara dengan 600 unit Renewable Energy Certificate (REC).
 
“Pembelian REC merupakan cara yang paling efisien bagi pelanggan untuk menikmati energi bersih dari PLN. Jika membangun pembangkit sendiri akan membutuhkan biaya investasi yang besar dan waktu yang lama, namun dengan membeli REC PLN, PT Masmindo Dwi Area telah resmi menjadi salah satu pelanggan yang menggunakan energi bersih,” kata Rathy.
 
Rathy merinci daya tersambung untuk kawasan PT Masmindo Dwi Area adalah sebesar 197.000 volt Ampere (VA) dan nantinya akan bertambah menjadi 1.110.000 VA pada bulan Agustus 2024.
 
General Manager Project PT Masmindo Dwi Area Fakhruddin Noor mengungkapkan komitmen PT Masmindo Dwi Area untuk menggunakan energi listrik yang lebih bersih dari hulu ke hilir. Selain itu, visi misi ini sejalan dengan program pemerintah dalam penurunan emisi.
 
“PT Masmindo Dwi Area sudah bekerja sama dengan PLN dan memastikan dengan pembelian REC ini, sumber listriknya dari tahun 2021 sampai 2024 berasal dari EBT. Hal ini sejalan dengan visi misi PT Masmindo, agar menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dan mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi,” kata Fakhruddin Noor.
Baca juga: PLN catat bauran EBT di Sulselrabar capai 43 persen
Baca juga: PLN: Penggunaan PLTS atap di Jateng baru 25 persen

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024