Jakarta (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyambut baik laporan "jeda kemanusiaan" telah disepakati oleh semua pihak di Suriah, guna memungkinkan warga sipil keluar dari Homs dan bantuan memasuki kota terkepung itu.

"PBB dan mitra kemanusiaan telah menyiapkan makanan, pasokan medis dan yang lain di pinggiran Homs. Semua pasokan tersebut siap dikirim segera setelah lampu hijau diberikan oleh semua pihak bagi jalan aman," kata satu pernyataan yang dibacakan di Markas PBB oleh Penjabat Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq.

"Staf bantuan juga sudah siap," tambah Haq. Demikian diberitakan Xinhua.

Ia menyatakan Valerie Amos, Kepala Lembaga Bantuan PBB, juga menyambut baik berita mengenai jeda kemanusiaan di Homs, "sehingga akan memungkinkan warga sipil pergi dan pengiriman pasokan dasar untuk menyelamatkan nyawa mencapai sebanyak 2.500 orang".

Amos, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, akan terus mengikuti perkembangan secara seksama, kata Haq.

Juru Bicara PBB tersebut juga mengutip pernyataan Amos bahwa "kita memerlukan akses yang aman, tanpa halangan dan terus-menerus bagi pekerja bantuan untuk mengirim bantuan kepada jutaan orang yang terjebak di si kota yang terkepung dan sulit dijangkau di seluruh Suriah."

Menurut laporan media, Pemerintah Suriah telah setuju dengan gerilyawan untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Kota Homs, yang dikuasai gerilyawan, di Suriah Tengah.

Mengungsikan perempuan dan anak-anak dari bagian kota tua Homs dibahas antara delegasi oposisi, Koalisi Nasional Suriah, dan Pemerintah Suriah selama Konferensi Jenewa II.

Sebanyak 3.000 warga sipil dan 4.000 gerilyawan terjebak di bagian kota tua Homs, saat prajurit reguler Suriah melakukan pengepungan selama 20 bulan atas daerah yang dikuasai gerilyawan itu.

(C003)

Penerjemah:
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2014