Jayapura (ANTARA) -
Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Papua dan Papua Barat menyebutkan penyerapan program fleksibilitas hingga kini mencapai 4.800 ton dengan target yang diberikan yakni 9.000 ton pada 2024.
 
Kepala Bulog Papua dan Papua Barat Ahmad Mustari, di Jayapura, Selasa, mengatakan program fleksibilitas sendiri adalah penyerapan yang dikhususkan untuk beras lokal.

“Dengan begitu penyerapan beras dalam negeri bisa lebih optimal dengan harga yang dibeli dapat terjaga,” katanya.

Menurut Mustari, saat ini harga yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional, yaitu Rp11 ribu/kg, dengan penerimaannya langsung di gudang.

“Dan saat ini program tersebut hanya berjalan di Merauke, sehingga kini stok penyerapan sudah mencapai 4.800 ton,” ujarnya pula.

Dia menjelaskan, pihaknya optimis bakal mencapai target 9.000 ton pada September mendatang, dan bahkan melebihi capaian meski penyerapan hanya di Kabupaten Merauke.
 
"Memang selain Merauke masih ada Manokwari dan Nabire, namun itu hanya mencukupi kebutuhan lokal saja sehingga kami fokus di daerah itu saja," katanya lagi.
 
Dia menambahkan untuk stok saat ini di gudang ada sekitar 17.988 ton dan cukup sampai lima bulan ke depan.
Baca juga: Bulog Papua: Persediaan beras di Tanah Papua bertahan hingga 7,6 bulan
Baca juga: BPS Papua sebut beras penyumbang inflasi di Papua pada Juni 2024

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024