Karawang (ANTARA) - Bupati Karawang Aep Syaepuloh memutuskan untuk menghentikan sementara operasional pabrik pupuk PT Multidaya Putra Sejahtera menyusul adanya empat pekerja yang meninggal saat membersihkan toren limbah cair bekas produksi pupuk di pabrik tersebut.

"Untuk sementara dihentikan operasionalnya," kata bupati di Karawang, Selasa.

Ia menyampaikan bahwa empat pekerja yang meninggal dunia itu diduga akibat menghirup bahan kimia pupuk cair yang masih tersisa di toren atau tangki tempat produksi pupuk.

"Saya sudah ke lokasi dan berbicara dengan pihak perusahaan itu. Jadi Pemkab Karawang memutuskan untuk menutup sementara operasional pabrik setelah kejadian itu," katanya.

Di tengah penutupan sementara operasional pabrik pupuk cair yang berlokasi di Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, bupati juga menginstruksikan agar dinas terkait melakukan pemeriksaan dokumen perizinan pabrik tersebut.

Baca juga: Pemkab Karawang tunggu Puslabfor tindak Pindo Deli akibatkan keracunan

"Saya sudah minta dinas terkait agar memeriksa kaitan perizinannya dan dokumen lainnya," kata dia.

Bupati menyampaikan bahwa sesuai dengan keterangan manajemen pabrik, terdapat empat orang pekerja pabrik pupuk itu yang meninggal dunia saat membersihkan toren atau tangki pupuk.

Para pekerja yang melakukan pembersihan toren itu secara tiba-tiba merasa lemas, sempat sesak nafas dan akhirnya meninggal di lokasi.

Mereka yang meninggal masing-masing bernama Asep Kohar (51), Marsidi (34), Nana Mulyana (42) dan Husni Saepul (44).

Pihak kepolisian dari Polsek Rengasdengklok melalui Humasnya, Ipda Suprianto menyebutkan bahwa korban meninggal itu adalah pekerja pabrik tersebut.

Pihak kepolisian kini masih melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan terkait termasuk sejumlah saksi.

Baca juga: Tiga pekerja sawit di Aceh Jaya meninggal terjepit alat berat grader
Baca juga: Sebanyak 14 pekerja migran asal Sampang dipulangkan karena meninggal

 

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024