Jakarta (ANTARA) -
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Iwan Syahril mengajak seluruh ekosistem pendidikan, baik pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik.
 
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kemendikbudristek di Jakarta, Selasa, pihaknya melakukan penguatan itu melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Dukungan Mitra Pembangunan untuk Pemulihan Pembelajaran bersama mitra Mutiara Rindang, Yayasan Litara, Yayasan Kinesiologi Indonesia, Ruang Belajar Aqil, dan Provisi Mandiri Pratama.
 
“Dengan berbagai keahlian, sumber daya, dan jejaring kerja yang dimiliki para mitra, kita dapat menjangkau lebih banyak sekolah di Indonesia tanpa terkecuali,” ujarnya.
 
Perjanjian tersebut selanjutnya menjadi pedoman atau panduan dalam upaya pemulihan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi di satuan pendidikan sasaran intervensi.
 
Pada acara penandatanganan PKS itu, pihaknya juga menerima secara langsung Surat Komitmen Dukungan dalam Program Pemulihan Pembelajaran dari perwakilan delapan perguruan tinggi, yaitu dari Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Sriwijaya.

Baca juga: Kemendikbudristek genjot bacaan bermutu guna tingkatkan literasi murid
 
Adapun program Pemulihan Pembelajaran melalui Penguatan Literasi dan Numerasi yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada kompetensi dasar literasi dan numerasi peserta didik di berbagai jenjang pendidikan.
 
Menurut Iwan, Program Pemulihan Pembelajaran melalui Penguatan Literasi dan Numerasi bukanlah program instan, melainkan perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan pendekatan terus-menerus pada ekosistem pendidikan.
 
Hal itu dimaksudkan agar semua pihak memahami pentingnya peningkatan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik sebagai kunci utama untuk mencapai pendidikan yang berkualitas.
 
Berkenaan dengan hal tersebut, Kemendikbudristek melalui program Merdeka Belajar telah menginisiatif berbagai kebijakan dan langkah strategis guna mengatasi learning loss sekaligus memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan hak mereka untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.
 
Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada para mitra pembangunan yang telah bersedia mendukung Program Pemulihan Pembelajaran melalui Penguatan Literasi dan Numerasi sejak awal peluncuran program tersebut.
 
Lebih lanjut, Iwan mendorong agar para mitra pembangunan dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, organisasi, komunitas pendidikan, maupun UPT Kemendikbudristek, sehingga manfaat kemitraan dapat lebih dirasakan oleh masyarakat.
 
“Kami berharap kemitraan ini dapat berlangsung secara berkesinambungan sehingga dapat mengakselerasi peningkatan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik. Mari kita bergotong royong dengan menjalankan peran kita masing-masing dalam dunia pendidikan demi peningkatan kualitas pembelajaran bagi seluruh anak Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Kemendikbud perkuat inklusivitas literasi siswa berkebutuhan khusus
Baca juga: Kemenag latih 54.000 guru madrasah soal literasi dan numerasi
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024