Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara kota Jakarta tercatat sangat tidak sehat pada Rabu pagi ini sehingga warga disarankan untuk menghindari beraktivitas di luar ruangan.

Situs pemantau kualitas udara, IQAir pada pukul 05.00 WIB mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 209 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 134 mikrogram per meter kubik atau 26,8 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kondisi kualitas udara hari ini bahkan tercatat yang terburuk dibandingkan tiga hari sebelumnya yang masing berada pada poin 114 (tidak sehat bagi kelompok sensitif) pada Minggu (30/6), 131 (tidak sehat bagi kelompok sensitif) pada Senin (1/7), dan 162 (tidak sehat) pada Selasa (2/7).

Adapun PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga.

Paparan partikel itu dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

Rekomendasi kesehatan mengingat kualitas udara saat ini, selain menghindari beraktivitas di luar ruangan, juga mengenakan masker saat berada di luar, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara. 

Kualitas udara Jakarta bila dibandingkan sembilan wilayah lain di Indonesia menempati peringkat pertama terburuk. Wilayah Tangerang Selatan, Banten tercatat berada di urutan kedua (190), diikuti Medan, Sumatera Utara (153).

Jakarta juga tercatat menjadi kota paling berpolusi di antara 118 kota lainnya di dunia.

Baca juga: Sandiaga: Pemerintah sedang berkoordinasi tekan tingkat polusi udara
Baca juga: Kualitas udara Jakarta masih tidak sehat

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2024