Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peresmian ekosistem baterai litium dan kendaraan listrik milik Hyundai-LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emissions/NZE) pada 2060.
 
"Pembentukan ekosistem baterai litium dan industri kendaraan listrik ini tidak hanya menempatkan Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ini, tetapi juga menggarisbawahi dedikasi kita untuk mengurangi emisi karbon," kata Luhut saat peresmian pabrik ekosistem baterai litium dan kendaraan listrik HLI Green Power di Karawang, Rabu.
 
Ia mengatakan pabrik hasil kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan ini menjadi pabrik baterai litium dan EV terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) yang mampu memproduksi mobil EV sebanyak 50 ribu unit per tahun dan mengemisi 160 ribu ton karbon, serta mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 45 juta liter ton per tahun.
 
"Selain itu terjadi penghematan subsidi BBM yang mencapai Rp131 miliar per tahun dan akan bertambah seiring jumlah kendaraan listrik yang beredar," katanya.
   
Luhut mengatakan penggunaan baterai kendaraan listrik produksi ekosistem ini juga memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih tinggi mencapai 80 persen.
 
"Ini merupakan langkah awal untuk mendorong peningkatan nilai tambah dari industri dalam negeri," katanya.
   
Di sisi lain Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Inkyo Cheong menyampaikan peresmian pabrik ekosistem baterai dan kendaraan listrik tersebut merupakan penanda semakin ekspansifnya kerja sama yang dilakukan oleh kedua negara.
 
Pihaknya mencatat sudah ada 2.000 perusahaan Korea Selatan termasuk HLI yang sudah bekerja sama guna mewujudkan dekarbonisasi secara global dari berbagai sektor, seperti elektronik, baja, dan petrokimia.
 
"Saya berharap kedua negara akan terus memperluas kerja sama yang berorientasi masa depan di berbagai bidang seperti kendaraan listrik, energi, dan infrastruktur," kata dia.
 
Merujuk Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) nilai investasi ekosistem baterai listrik terintegrasi mulai hulu hingga hilir (end to end) tersebut mencapai 9,8 miliar dolar AS atau Rp142 triliun, dengan realisasi investasi mencapai 4,46 miliar dolar AS atau Rp71,36 triliun.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024