Jakarta (ANTARA) -
PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) menargetkan pendapatan dan laba bersih dapat tumbuh seiring dengan positifnya outlook harga minyak dan gas (migas) pada tahun 2024.

Direktur Utama CTBN Fajar Wahyudi menyampaikan bahwa walaupun industri dan dunia usaha di Indonesia terutama migas sedang diterpa isu transisi energi dan penurunan harga minyak yang signifikan pada akhir 2023, namun manajemen memperkirakan prospek bisnis masih tetap akan menjanjikan.

"Hal ini sejalan dengan proyeksi permintaan minyak dan gas yang memanas. Harga minyak pada 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan 2023," ujar Fajar sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Dalam laporan Short- erm Energy Outlook, U.S. Energy Information Administration (EIA) memproyeksikan rata-rata harga minyak jenis Brent akan meningkat dari 84 dolar Amerika Serikat (AS) per barel pada 2023 menjadi 93 dolar AS per barel pada 2024, ditopang oleh faktor fundamental maupun faktor non fundamental.

Selain itu, sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan meningkat dari 2,3 persen pada 2023 menjadi sekitar 2,9 persen pada 2024, didukung oleh kondisi inflasi dan tingkat suku bunga yang lebih baik.

Fajar mengatakan pertumbuhan ekonomi pada umumnya memerlukan daya dukung pasokan energi yang memadai, apalagi, dalam perkembangannya, sektor-sektor ekonomi utama yang berkontribusi pada pembentukan PDB global adalah sektor-sektor yang lebih padat energi.

"Artinya, kebutuhan energi untuk menghasilkan PDB dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada level tertentu berpotensi akan lebih besar lagi. Berdasarkan data, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen akan memerlukan pertumbuhan penyediaan energi antara 1,5 sampai 2 persen," ujar Fajar.

Dalam menghadapi 2024, Ia menjelaskan perseroan berencana memperluas pasar ekspor dengan memperkuat portofolio pelanggan seiring dengan keberhasilan ekspansi di wilayah Timur Tengah dan Afrika.

Selain itu, perseroan juga memiliki sejumlah proyek-proyek penting, baik yang berskala nasional maupun internasional. CTBN pun mengembangkan peluang dalam energi transisi di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.

"Kami akan tetap berupaya menjaga momentum pertumbuhan di tahun 2023 dan membawanya hingga tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya. Sinergi terus menjadi fokus Perseroan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan saat ini sambil memperluas layanan ke pelanggan yang lain," ujar Fajar.

Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024, perseroan menargetkan pendapatan senilai 291,44 juta dolar AS dan laba bersih senilai 19,69 juta dolar AS pada tahun ini.
Pada kuartal I- 2024, perseroan membukukan pendapatan dari penjualan dan jasa senilai 46,47 juta dolar AS dengan raihan laba bersih 2,87 juta dolar AS.

Citra Tubindo merupakan produsen premium untuk Oil Country Tubular Goods (OCTG) dan jasa pendukung untuk industri migas dan pertambangan, dimana OCTG adalah tabung dan pipa yang digunakan dalam produksi minyak dan gas.

Baca juga: Dirjen Migas: Harga minyak bisa capai 100 dolar AS per barel
Baca juga: Kementerian ESDM evaluasi kebijakan HGBT

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024