Palembang (ANTARA) - Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) melakukan penyekatan di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sungai Rengit, Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kepala BPPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Kristianto di Palembang, Selasa, mengatakan karhutla di kawasan itu mencapai empat hektare. Kebakaran itu diduga adanya aksi pembakaran sehingga membuat lahan tersebut terbakar dua hari.

Baca juga: APRIL Group umumkan periode rawan karhutla di Pangkalan Kerinci

"Estimasi lahan yang terbakar seluas empat hektare, terjadi penjalaran sedikit lahan yang belum tersekat sekitar 50 meter dan juga dari perusahaan bersiaga melakukan pemadaman sampai malam. Sehingga, kami mengusahakan hari ini melakukan penyekatan agar kebakaran tidak meluas," katanya.

Ia menjelaskan, lahan yang terbakar itu kawasan gambut dangkal dengan kedalaman satu meter sehingga membuat personel memadamkannya, sehingga membutuhkan waktu cukup lama agar memastikan api itu telah padam.

"Lokasi gambut tidak terlalu dalam sekitar satu meter kedalamannya. Sehingga, membutuhkan waktu untuk memastikan api benar-benar padam," jelasnya.

Baca juga: TN Baluran Situbondo dirikan posko penanganan kebakaran hutan

Ia mengatakan, penyebab dan motif kebakaran belum dapat dipastikan, akan tetapi pihaknya menduga hal itu dikarenakan dibakar oleh seseorang belum dapat memastikan penyebab dan motif terbakarnya lahan tersebut. Namun, dia menduga bisa saja karena dibakar.

"Kalau penyebabnya dibakar, tidak ada ceritanya api ini bisa menyala dengan sendirinya. Namun, motifnya itu belum dapat kami pastikan. Teman-teman di lapangan yang lagi memadamkan api itu juga sembari informasi dari masyarakat sekitar," ujarnya,

Selain itu, Ferdian mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan karhutla di wilayah lain di Sumsel.

"Nihil, karena kami masih fokus memadamkan api lokasi tersebut. Tim patroli lainnya belum ada laporan kejadian lagi, semoga tidak ada," kata dia.

Baca juga: Purwakarta waspadai ancaman kekeringan dan karhutla di musim kemarau

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024