Pandeglang (ANTARA News) - Korban meninggal akibat tergulingnya truk yang membawa siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pandeglang di tanjakan Banganga, Mandalawangi, Pandeglang bertembah.

"Kita dapat informasi dua siswa yang sebelumnya di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah meninggal," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang Nurhasan di Pandeglang, Sabtu.

Kedua siswa yang meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD Berkah itu, yakni Mahfud dan dan Rojak, keduanya siswa kelas XII SMKN 1 Pandeglang.

Dengan meninggalnya kedua siswa itu, maka jumlah korban meninggal akibat kecelakaan tersebut menjadi enam orang, yakni Mahfud, Rojak, Hamdani alias Tedi dan Nurasyiah, semuanya kelas XII serta Rizal yang merupakan sopir truk dan Muklis kenek kendaraan tersebut.

Nurhasan juga menyatakan, saat ini sekitar 30 orang siswa masih menjalani perawatan di RSUD Berkah dan Puskesmas Menes.

Kecelakaan maut itu terjadi sekitar 15.30 WIB. Sebelum kejadian mobil truk Nomor Polisi (Nopol) B 9148 IL melaju dari arah Pandeglang menuju daerah Kecamatan Carita membawa sekitar 40 penumpang siswa yang hendak melaksanakan kegiatan Kuarcab Pramuka di bumi perkemahan Cilurah, Kecamatan Carita.

Ketika melintas di sebuah tanjakan Banganga, mobil tiba-tiba kehilangan keseimbangan, sehingga menabrak sebuah tiang rumah warga yang kemudian terguling. Warga yang mengetahui kejadian itu, langsung berupaya menyelamatkan korban dengan membawanya ke Puskesmas setempat. Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di lokasi sempat mengalami kemacetan hingga beberapa Kilometer (KM).

Para saksi mata di lapangan menjelaskan, kejadiannya sangat cepat. Kondisi mobil tiba-tiba oleng terperosok ke bawah menabrak sebuah tiang pagar rumah warga lalu terguling. Posisi tergulingnya tepat menghalani jalan, sehingga jalan sempat macet total.

Pewarta: Sambas
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014