Medan (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyebutkan kegiatan Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) untuk meningkatkan kualitas produk
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi beribu kota di Medan ini.

"Acara ini sebagai momentum memperkuat afirmasi tersebut, dan mengubah mindset masyarakat untuk mencintai produk Indonesia," ujar Juda Agung di Medan, Rabu.

Dia mengatakan KKSU merupakan rangkaian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) dalam mewujudkan untuk memperkuat ekonomi melalui kegiatan pameran produk UMKM dan investasi di Sumut.

Kegiatan di KKSU ini antara lain pameran UMKM yang diikuti sekitar 300 peserta ditambah dengan peragaan busana, hiburan menampilkan artis nasional maupun lokal, lomba terkait kopi, video pariwisata dan desainer, gelar wicara dari 3 sampai 7 Juli di Istana Maimun dan DeliPark Medan.

"UMKM adalah jantung ekonomi Indonesia karena menyumbang lapangan kerja yang menjadi motor penggerak daerah dan penyangga ketahanan ekonomi nasional," tutur Juda.

Baca juga: BI Sumut: Digitalisasi penting untuk pertumbuhan ekonomi syariah

Walaupun begitu, Deputi Gubernur BI ini juga mengingatkan kepada para pelaku UMKM untuk mengikuti perkembangan zaman agar produk tersebut dapat bersaing di pasar dunia.

Salah satu fenomena saat ini, telah banyak produk yang masuk platform daring dengan harga yang murah. Bukan itu saja, sudah banyak produk asal Indonesia ditiru di luar.

Untuk menangkal serbuan impor tersebut dalam menjaga daya saing, di antaranya menurut Juda perlu meningkatkan kuantitas, kualitas dan konsistensi dalam memberikan barang ke pembeli di luar.

"Serta memiliki keunikan dengan menonjolkan cerita produk tersebut seperti memiliki ramah lingkungan, produk organik, kesehatan dan lainnya," tuturnya.

Torang pemilik tenun ulos mengatakan Bank Indonesia memiliki kontribusi besar karena di tingkat daerah sudah dibenahi, tinggal untuk memasarkan produk sampai tingkat internasional.

"Produk yang tren saat ini di dunia memikirkan perkembangan, kelestarian dan berkelanjutan, untuk itu kami harus membuat bahan yang ramah lingkungan tersebut sesuai kebutuhan pasar," katanya.

Baca juga: BI: Perekonomian Sumut 2024 bertumbuh tapi tetap harus berjaga

Baca juga: OJK: 11 perusahaan asal Sumut melantai di BEI


 

Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024