Moskow (ANTARA) - Amerika Serikat menyetujui obat kedua yang secara klinis terbukti mampu memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer, seperti yang diumumkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Sebelumnya pada Juli tahun lalu FDA mengatakan pihaknya telah menyetujui obat pertama untuk penyakit tersebut.

“Hari ini, FDA menyetujui obat suntik Kisunla (donanemab-azbt) untuk mengobati penyakit Alzheimer,” kata badan regulasi tersebut melalui pernyataan, Selasa (2/7).

Uji klinis dari obat injeksi itu menunjukkan efek positif dalam mengurangi gejala Alzheimer, menurut direktur Kantor Ilmu Saraf di Pusat Riset dan Evaluasi Obat FDA, Teresa Buracchio, seperti dikutip Sputnik.

“Data uji coba secara meyakinkan menunjukkan, Kisunla mengurangi tingkat penurunan kognitif dan fungsional pada pasien dalam tahap gangguan kognitif dan demensia ringan pada penyakit Alzheimer. Persetujuan hari ini menjadi bukti komitmen FDA untuk membantu menyediakan obat-obatan yang lebih aman dan efektif untuk mengobati penyakit Alzheimer,” katanya.

Penyakit Alzheimer merupakan penyakit degeneratif pada sistem saraf pusat yang menyebabkan hilangnya kemampuan mental secara progresif.

Penderita Alzheimer pada umumnya mengalami penurunan kemampuan berbahasa, daya ingat dan juga kemampuan berpikir.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Perangkat pemantau aktivitas yang bantu deteksi Alzheimer secara dini

Baca juga: Memiliki lemak perut di usia paruh baya berisiko Alzheimer

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2024