Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, pihaknya memiliki beberapa program yang mendukung industri tekstil dan produk tekstil (TPT) untuk meningkatkan keberlanjutan menuju penerapan ekonomi sirkular.
 
“Kami membantu dari sisi jasa industri maupun standardisasi, memberikan pendampingan dan bantuan industri untuk meningkatkan sisi keberlanjutan dan sisi sirkular,” ujar Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil Kemenperin Cahyadi dalam Circular Talks yang digelar di Jakarta, Rabu.
 
Layanan tersebut, lanjut dia, dapat dimanfaatkan di antaranya lewat konsultasi hingga sertifikasi industri hijau untuk sisi manufaktur. Layanan itu bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya yang efisien sehingga mampu menghasilkan produk sirkular dari sisi hilir.

Pihaknya juga fokus membantu industri TPT dengan menghadirkan layanan dan pusat solusi, pasalnya dalam industri itu, sering kali tantangan yang ada menjadi kendala.
 
Lewat layanan itu ia berharap industri TPT semakin berkembang dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan dari sisi pemanfaatan sumber daya baik energi, sumber daya manusia hingga penggunaan air.

Cahyadi menilai, penggunaan sumber daya yang efisien termasuk mengolah kembali sisa material produksi menjadi produk bernilai ekonomi menjadi kunci keberhasilan industri TPT.
 
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Rantai Tekstil Lestari (RTL) Bakrie Kamba berharap, peta jalan (roadmap) industri TPT yang telah diterbitkan pemerintah dapat menghadirkan regulasi induk sehingga ekonomi sirkular di Indonesia terutama produk fesyen sirkular dapat berjalan baik.
 
Ia berharap, roadmap itu dapat disosialisasikan dan diedukasikan secara luas termasuk di kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini untuk memperluas pemahaman sehingga berbagai sektor dapat saling mendukung.
 
“Diharapkan peta jalan dapat disosialisasikan diedukasikan karena kalau tidak kawan-kawan di sekolah fesyen di universitas yang ada, maka pasarnya kecil, sementara industri jalan sendiri jadi tidak mendukung,” pungkasnya.

Baca juga: Apindo: Perlu perlakuan khusus impor TPT agar jaga daya saing
Baca juga: Menperin dorong penerapan trade remedies jaga industri TPT

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024