Jakarta (ANTARA) - PT Garuda Indonesia (Persero) optimistis mampu mencatatkan pendapatan 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp49 triliun pada 2024 dengan melakukan berbagai strategi.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa kinerja perusahaan kini sudah mulai membaik meski ia juga mengakui bahwa pendapatan perusahaan terbatas karena jumlah armada yang sedikit.

Dia menyebut Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar 411 juta dolar AS (Rp6,7 triliun) pada kuartal pertama tahun 2024. Angka ini memang lebih rendah dibandingkan Q4 2023, tetapi lebih tinggi dibandingkan Q2 dan Q3 2023.

“Kalau melihat tren ini mestinya angka di atas 3 miliar dolar AS sebagai pendapatan lebih mudah bisa kami capai,” kata Irfan.

Untuk mencapai target tersebut, Garuda berencana menambah sembilan pesawat pada 2024, setelah sebelumnya mendapatkan tambahan empat armada pada tahun lalu.

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka. Salah satunya adalah kerja sama dengan Singapore Airlines (SQ).

Kerja sama ini memungkinkan pemegang KrisFlyer SQ untuk menukarkan poin mereka dengan penerbangan Garuda Indonesia, dan sebaliknya.

Kerja sama juga dilakukan dengan BCA Digital Blu. Menurut Irfan, dengan kerja sama ini maka poin BCA Blu secara otomatis akan dikonversi menjadi Garuda Miles.

Garuda juga gencar menawarkan perusahaan-perusahaan untuk membeli Bulk Miles yang dapat dibagikan sebagai hadiah kepada karyawan mereka untuk penerbangan.

Perusahaan BUMN ini juga memanfaatkan skema konversi poin kartu kredit untuk meningkatkan pendapatan. Dalam skema ini, perusahaan kartu kredit akan membayar Garuda Indonesia sejumlah dana untuk menukarkan poin nasabah mereka menjadi Garuda Miles.

“Ini kami menaruh banyak tim untuk memastikan bahwa revenue kami bisa naik. Namun, saya sepakat kalau kami tidak menambah pesawat, berdarah-darah kami untuk menaikkan revenue. Tapi kalau kami menambah kebanyakan, masalah akan muncul. Jadi ini mesti sangat hati-hati untuk menambah alat produksi kami,” pungkasnya.

Baca juga: Garuda turunkan harga tiket pesawat domestik untuk rute tertentu
Baca juga: Garuda umumkan perubahan jadwal terbang Jayapura-Jakarta mulai 1 Juli


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024