Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM)  Dr. dr. Agi Satria Putranto, Sp.B,Subsp.BD(K) menyatakan bahwa keluarnya feses berwarna hitam saat buang air dapat menjadi salah satu tanda seseorang terkena kanker lambung.

“Memang itu (feses berwarna hitam) sebetulnya bisa jadi tanda adanya pendarahan di saluran cerna bagian atas,” kata Dr. dr. Agi Satria Putranto, Sp.B,Subsp.BD(K) dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Agi menuturkan keluarnya feses berwarna hitam disebabkan oleh adanya darah yang bercampur dengan asam lambung. Pendarahan tersebut bisa berasal dari lambung, usus 12 jari, ujung saluran di kantung empedu atau pankreas maupun bagian atas usus halus.

“Kalau keluarnya banyak seperti itu, memang kita harus ke dokter karena buang air besar berwarna hitam itu nanti dokternya akan mendiagnosa kira-kira asal pendarahannya dari mana,” katanya.

Baca juga: Kanker lambung tidak muncul mendadak

Baca juga: Enam gejala kanker lambung yang harus diwaspadai


Menurut Agi, kondisi tersebut patut diwaspadai karena buang air besar dalam jumlah yang banyak dan berwarna hitam dapat membahayakan kesehatan si penderitanya, misalnya seperti terkena anemia akibat keluarnya banyak darah merah.

Kondisi tersebut juga dapat diikuti dengan sejumlah dampak lain seperti lesu, lelah hingga penurunan berat badan.

Apabila kondisi penderita terbukti memang terkena kanker lambung dan terlambat ditangani, Agi mengatakan ruang dalam lambung akan menyempit akibat tumor yang makin membesar. Sehingga lambung tidak dapat menerima lebih banyak asupan makanan dan zat gizi lainnya.

Mengingat sifat tumor yang dapat tumbuh baik ke arah dalam maupun luar tubuh, Agi juga menjelaskan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan makanan yang dikonsumsi penderita sulit untuk masuk ke dalam usus.

“Kita lebih lemas karena anemia, sampai suatu saat makanan kita tidak bisa masuk lagi karena dari lambung ke usus itu kita melewati suatu terowongan. Di situ tidak terlalu besar, misal diumpamakan hanya sejari telunjuk saya lebih sedikit. itu akan datang tertutup sama si tumor kalau sudah tertutup pasti dia sakit, enggak bisa makan, minum, jadi akibatnya (selain feses berwarna hitam) ya muntah,” ucapnya.

Agi mengingatkan bila penderita tidak segera ditangani maka tumor yang ada dalam lambung dapat menyebar atau menempel pada organ lain.

Oleh karenanya, Agi menyarankan kepada masyarakat untuk mulai menjalankan pola hidup sehat dengan memakan makanan bergizi seimbang, tidak banyak mengonsumsi makanan berminyak dan panas, serta segera melakukan skrining kesehatan melalui endoskopi atau biopsi bagi mereka yang sudah berusia 40 tahun ke atas guna mengetahui kondisi kesehatan lambungnya secara rinci.

Ia menyarankan agar setiap makanan yang masuk ke dalam mulut, dikunyah secara perlahan sehingga menghasilkan tekstur yang halus dan mempermudah lambung serta usus mengolahnya dengan lebih baik.

“Itu gejala tumor lambung yang kalau kita tidak lakukan tindakan sehingga dia tumbuh ke dalam dan luar, sehingga penderita merasa tidak enak dan nyeri karena dia ada perenggangan dari tumor itu,” ujarnya.

Baca juga: Gejala mirip sakit maag, kanker lambung sulit dideteksi

Baca juga: Peneliti NTHU temukan biomarker kanker lambung baru untuk terapi

Baca juga: Dokter: GERD dapat menjadi cikal bakal kanker esofagus

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2024