Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis ditutup menguat seiring meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).
 
Pada akhir perdagangan Kamis, Rupiah naik 41 poin atau 0,25 persen menjadi Rp16.330 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.371 per dolar AS.
 
"Pasar juga akan mengamati pengumuman angka Non Farm Payroll yang akan menjadi aktor utama fundamental pasar keuangan awal Juli ini," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva, kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
 
Spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September meningkat setelah data AS baru-baru ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja melemah serta rilisnya risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 11-12 Juni 2024.

Baca juga: Rupiah menguat setelah data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan
 
Institute for Supply Management merilis laporan PMI Jasa ISM untuk bulan Juni. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa PMI Jasa ISM AS turun dari 53,8 di bulan Mei menjadi 48,8 di bulan Juni, dibandingkan dengan konsensus sebesar 52,5. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
 
Dari data yang lain, laporan Ketenagakerjaan ADP menunjukkan jumlah pekerjaan swasta meningkat sebesar 150.000 pekerjaan pada  Juni 2024, di bawah konsensus yang memperkirakan peningkatan sebesar 160.000, dan setelah meningkat sebesar 157.000 pada Mei 2024.
 
Risalah rapat dari pertemuan FOMC 11-12 Juni 2024 mengadopsi pendekatan yang hati-hati, menjaga suku bunga tetap stabil sambil memantau indikator ekonomi dengan cermat. Mereka siap mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan tren inflasi menuju target 2 persen.
 
Para pejabat Federal Reserve pada pertemuan bulan Juni mengindikasikan bahwa inflasi bergerak ke arah yang benar namun tidak cukup cepat bagi mereka untuk menurunkan suku bunga.
 
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis meningkat ke level Rp16.341 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.387 per dolar AS.
   
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2024