Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Riyad Mansour menyatakan bahwa usulan pasukan perdamaian gabungan Indonesia-Malaysia di Gaza baru dapat dibahas setelah agresi Israel ke Jalur Gaza berakhir.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, Mansour menyatakan bahwa pada dasarnya, pihaknya menyambut usulan apapun yang disampaikan pihak manapun untuk membantu Palestina, termasuk inisiatif Indonesia dan Malaysia.

“Kami berusaha mengakhiri perang dan menyelamatkan nyawa, sehingga konsentrasi kami saat ini adalah untuk mengakhiri perang,” ucap dia.

Mengakhiri perang menjadi prioritas utama saat ini mengingat jumlah korban agresi Israel ke Gaza hingga awal Juli 2024 telah mencapai 37.953 orang, yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak.

Menurut wakil Palestina di PBB itu, perang yang mereda akan membuka tahap baru dalam upaya rekonstruksi dan pemulihan Palestina. Ketika masa itu tiba, segala bentuk bantuan dari semua pihak tentu akan disambut.

Ia juga menyatakan bahwa semua usulan akan ditampung supaya pihaknya dapat menentukan mana saja yang dapat diterapkan dan bermanfaat, maupun belum dapat dilaksanakan, termasuk mempertimbangkan usulan dari Indonesia dan Malaysia.

“Kita belum sampai sana. Meski usulan itu tak dikesampingkan, kami tidak bisa berkutat pada usulan tersebut saat ini,” ucap Mansour.
 

Baca juga: Indonesia, Brunei, Malaysia desak gencatan senjata di Gaza
 

Koordinasi Malaysia

Sementara itu, Wakil Tetap Malaysia untuk PBB Ahmad Faisal Muhamad menyatakan bahwa pihaknya terus konsisten bersama Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, termasuk mengenai potensi kerja sama terkait pasukan perdamaian bersama.

Walau demikian, ia mengatakan bahwa keputusan mengirimkan pasukan semacam itu harus memerhatikan perkembangan situasi perang di Palestina, termasuk potensi negosiasi damai.

“Jika ada kesempatan, saya juga yakin pemimpin kita akan berdiskusi dan berkolaborasi untuk menguatkan koordinasi dalam hal tersebut,” kata Ahmad.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebelumnya menyatakan kesediaan negaranya bekerja sama dengan Indonesia untuk membantu Palestina, termasuk dengan mengirimkan pasukan perdamaian gabungan ke Gaza jika diamanatkan PBB.

Hal tersebut disampaikan Anwar dalam perbincangan dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melalui sambungan telepon, Senin (1/7).

“Menyinggung situasi kemanusiaan di Palestina, saya ingin menginformasikan kesediaan Malaysia untuk bekerja sama, termasuk dalam aspek penempatan pasukan penjaga perdamaian bersama Indonesia jika diamanatkan oleh PBB,” kata Anwar, sebagaimana pernyataan di akun media sosialnya.

Baca juga: PM Anwar tegaskan Malaysia tetap pertahankan hak rakyat Palestina

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2024