Padang (ANTARA) - Akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University Prof Erliza Hambali menjelaskan upaya yang dapat dilakukan agar tanaman sawit tidak terlalu banyak menyerap air di sekitar lingkungannya.

"Salah satu yang bisa kita upayakan yaitu tandan kosong kelapa sawit itu dilakukan proses karbonisasi," kata Prof Erliza Hambali di Padang, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Erliza pada workshop bertajuk "Hilirisasi Kelapa Sawit Menjadi Produk Oleopangan, Oleokimia, dan Biofuel: Peluang dan Tantangan".

Baca juga: Akademisi: Indonesia harus maksimalkan nilai tambah hilirisasi sawit

Ia menjelaskan tandan kosong tersebut diolah dengan cara dibakar tanpa harus mencemari lingkungan. Kemudian, hasil pembakaran berupa arang ditabur di sekitar batang sawit. Tujuannya, agar arang tersebut berfungsi sebagai penahan air untuk kebutuhan tanaman sawit.

"Jadi, arang tersebut bisa menahan air sekitar 60 hingga 70 persen," kata dosen IPB University itu.

Baca juga: Kemenperin sarankan industri kelapa sawit berani hasilkan biodiesel

Selain bisa menahan air, arang tersebut juga berfungsi sebagai penyerap unsur hara dari pupuk yang ditabur di sekitar batang kelapa sawit. Dengan menerapkan mekanisme itu, ia yakin sawit tidak akan banyak menyerap air.

"Namun, hal itu tetap membutuhkan sebuah penelitian atau riset mendalam yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi," ujarnya.

Prof Erliza menambahkan bahwa sudah seharusnya Indonesia memaksimalkan nilai tambah dari hilirisasi kelapa sawit agar mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Jika saat ini Indonesia baru berhasil membuat 100 jenis produk dari hilirisasi kelapa sawit, ke depannya diharapkan mampu membuat lebih dari 500 jenis produk.

Baca juga: Kemenperin paparkan alasan perusahaan belum berani produksi biodiesel

Untuk mewujudkan produk-produk dari hilirisasi kelapa sawit, IPB University menyarankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terutama perguruan tinggi di provinsi yang menghasilkan kelapa sawit.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024